RADARSEMARANG.COM – Psikologi Islam adalah suatu kajian ilmu jiwa yang berlandaskan citra manusia menurut ajaran Islam, yang mempelajari keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam kerohanian, dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup atas dasar nilai-nilai Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Psikologi Islam mendasarkan teorinya pada Alquran, Sunnah, dan khazanah pemikiran tokoh – tokoh Islam.
Dari segi bahasa, para pemikir psikologi (muslim) berbeda pendapat dalam menyebut istilah “Psikologi Islam”. Ada yang menyebutnya dengan nafsiologi, ada yang menyebut ‘Ilm al-Nafs al-Islamiy, ada juga ‘Ilm al-Nafs fi al-Islam, Psikologi Ilahiyah, Psikologi Qur’ani, Psikologi Spiritual, Psikologi Sufistik, dan Psikologi Islami atau Psikologi Islam. Yang terbanyak dipakai adalah Psikologi Islam atau dalam bahasa Arab ‘Ilm al-Nafs al-Islamiy. Istilah ini nampaknya lebih akomodatif, tidak parsial-term, dan mudah dipahami. Term “Islam” hanya menunjukkan corak atau nilai Islami, bukan legalitas syariat formal.
Psikologi Islami diarahkan menjadi mazhab baru dalam pelataran psikologi, tepatnya mazhab kelima setelah mazhab: (1) psikoanalisis, (2) behaviorisme, (3) psikologi humanistik, dan (4) psikologi transpersonal. Psikologi Islami diarahkan menjadi salah satu fondasi utama bagi pembentukan peradaban baru bagi umat manusia yang didasarkan pada nilai-nilai Islam.
Psikologi Islami dimaksudkan untuk memahami manusia dari semua dimensinya, yaitu organo – biologi, psiko-edukasi, sosiokultural, dan psiko-spiritual. Ukuran utama untuk memahami manusia adalah aspek psiko-spiritualnya secara khusus yang dapat dilihat dari tingkatan kemampuan untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Psikologi Islami mempunyai potensi untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat modern, yaitu kemajuan material yang tidak dibarengi dengan peningkatan moral-spiritual.
Psikologi Islami tidak hanya mendeskripsikan siapa sesungguhnya manusia, tapi juga menunjukkan tugas dan tanggung jawab yang diemban untuk memakmurkan alam dan kehidupan yang telah dikaruniakan Tuhan. (*)
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga