RADARSEMARANG.COM, Semarang – Libur panjang dan cuti bersama telah usai. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang langsung melakukan tracking warga Semarang ataupun pendatang usai liburan. Salah satunya dengan memaksimalkan Kampung Siaga Candi Hebat (KSGH).
Kepala DKK Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat melalui Kampung Siaga Candi Hebat. Tujuannya, untuk melakukan pemantauan siapa saja warga yang bepergian atau jika ada warga pendataan yang masuk. “KSCH ini akan didimaksimalkan, mulaidari RT, RW dan kelurahan untuk memantau warganya yang liburan ataupun pendatang,” katanya kemarin.
Ia menerangkan, saat ini DKK terus menggenjot pelaksanaan swab test di lapangan, baik kontak lini satu, dua dan tiga serta kelompok rentan yang ada di Kampung Siaga Candi Hebat. “Kontak lini 1,2,3 dan kelompok rentan kami lakukan pemeriksaan swab test terus. Setiap hari ada tambahan kasus, tapi yang sembuh banyak sekali,” jelasnya.
Hakam menjelaskan, DKK telah menyasar semua jalur yang dimasuki pendatang, misalnya pengguna kereta api (KA), pesawat terbang, ataupun yang menggunakan mobil pribadi dan kendaraan umum. “Kami kemarin melakukan sampling di Gerbang Tol Kalikangkung, dan Rest Area Gajahmungkur kepada pengguna jalan,” tuturnya.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang serta Apindo. Perkantoran akan kami sisir. Jika ada pekerja yang kurang fit atau meriang, tidak usah bekerja dulu. Kalau bisa habis dari luar kota ya swab atau rapid. Puskesmas pasti akan memfasilitasi,” tambahnya.
Terpenting, sambung Hakam, pelaksanaan protokol kesehatan dilakukan dengan baik oleh masyarakat saat berada di luar rumah. Wajib pakai masker, wajib cuci tangan dan wajib physical distancing. Pasalnya klaster yang paling banyak terjadi di Semarang adalah klaster keluarga dan perkantoran. “Misalnya kalau pilek, saat di rumah tetap wajib pakai masker dan jaga jarak,” pungkasnya. (den/ida/bas)