RADARSEMARANG.COM, Semarang – Posko pemantauan lalu lintas didirikan di Gerbang Tol Kalikangkung dan Rest Area Gajahmungkur Semarang oleh Polda Jateng, Polrestabes Semarang, dan Pemerintah Kota Semarang. Dua posko ini merupakan pintu dan keluar masuk pelancong dari arah barat dan timur.
Di tempat tersebut secara berkala dilakukan rapid test secara sampling kepada pengguna jalan. Sasarannya adalah mereka yang tidak memakai masker saat berkendara. Rapid test sampling ini akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang hingga Minggu (1/11/2020) lusa.
“Ada dua posko yang dari darat, yakni di Kalikangkung dan rest area Gajahmungkur. Pendatang kita lakukan rapid test, jika reaktif akan ditindaklanjuti dengan swab. Kemudian jika hasilnya positif, langsung kita isolasi ke rumah dinas Wali Kota Semarang,” kata Kepala DKK Semarang, M Abdul Hakam kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (29/10/2020).
Ia menerangkan, rapid test juga dilakukan kepada mereka yang menggunakan moda transportasi Kereta Api (KA) dan pesawat terbang. Sementara pelancong yang menggunakan jalur darat, yakni tol inilah kemudian diperketat agar tidak terjadi transmisi penularan Covid-19.
“Ya, nanti kita sisir juga, di perkantoran dan lainnya. Agar tidak ada klaster penularan di perkantoran ataupun pabrik. Di objek wisata juga kita adakan rapid test, nantinya jika reaktif akan ditangani puskesmas terdekat,” ujarnya.
DKK, lanjut Hakam, juga telah meminta Dinas Tenaga Kerja (Dinasker) Kota Semarang dan Apindo untuk memastikan pekerja yang baru saja berpergian untuk dilakukan pemantauan. Jika meresa tidak enak badan, dianjurkan agar tidak masuk bekerja dulu. “Misalnya, kalau memang mau keluar kota, kita sarankan rapid atau swab dulu, agar aman. Selain itu, protokol kesehatan tetap wajib dilakukan,” katanya.
Dalam satu kali sampling, sedikitnya ada sekitar 15 alat rapid test yang dikeluarkan oleh DKK Kota Semarang untuk para pengguna tol. Sampling sendiri dilakukan pada jam-jam tertentu, terutama jam padat kendaraaan. Seperti kemarin, petugas menghentikan satu mobil pribadi dan satu mobil travel yang semua penumpangnya dilakukan rapid test.
“Dari Ungaran mau tujuan ke Batang, dengan adanya rapid test ini tentu malah kita seneng. Istilahnya dimudahkan, dan perjalanan ke luar kota saya pikir lebih aman,” tutur Ansori, salah satu pengendara yang dihentikan petugas.
Pjs Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan, posko rapid test ini didirikan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 pasca libur panjang berakhir. Pihaknya bekerja sama dengan kepolisian, Dishub, dan Satpol PP. “Dengan adanya dua posko ini, Pemkot Semarang berusaha mengantisipasi lonjakan covid pasca liburan nanti,”katanya.
Menurut Tavip, selama dua hari dilakukan rapid test acak, hasilnya menunjukkan tidak ada yang reaktif. Namun dirinya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama libur panjang. “Alhamdulilah dalam dua hari random rapid test sejak kemarin tidak ada yang reaktif, mudah-mudahan nanti setelah pascaliburan juga tidak ada lonjakan kasus di Semarang,” harapnya. (den/aro/bas)