RADARSEMARANG.COM, Magelang – Link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industri (dudi) diwujudkan Toyota Nasmoco Magelang dengan SMK Pangudi Luhur (PL) Muntilan. Kerjasama ini dibangun untuk mengasah kembali keterampilan para siswa setelah lama tidak bersekolah karena pandemi Covid-19. Selama mengotak-atik mesin mobil, siswa didampingi tenaga profesional.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Heribertus Eko Prasetyo mengaku kegiatan ini menjawab kerinduan realisasi perkawinan masal dudi dengan pendidikan vokasi. Apalagi siswa kelas XII perlu mendapat bekal sebelum mereka terjun ke pasar kerja. Mereka terpaksa menyudahi kegiatan praktik kerja lapangan yang baru berjalan dua pekan lantaran pandemi Covid-19.
“Maka kita jembatani mereka agar bisa praktik dengan standar industri, dan mendapat pendampingan profesional dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Kepala Bengkel Nasmoco Magelang Subhan Firdaus mengakui, banyak lulusan SMK yang menganggur. Sebab belum menguasai kompetensi yang dibutuhkan dudi. Kegiatan seperti ini adalah kolaborasi kurikulum pendidikan di sekolah dengan standar industri. Acara ini diklaim sebagai solusi, ketika pihaknya tidak bisa memfasilitasi praktik kerja di tengah pandemi. “Di sini kita latih anak-anak kerja yang benar, menggunakan alat yang benar, dan menerapkan standar operasional perosedur (SOP) yang di dudi, melihat bagaimana teknisi-teknisi kami bekerja,” sebutnya.
Seorang siswa kelas XII, kompetensi Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) Fransiscus Tody mengaku sempat tidak percaya diri, ketika praktik lapangan dihentikan akibat virus Korona. Adanya kegiatan ini, ia kembali bersemangat mewujudkan mimpinya menjadi teknisi mesin yang handal. “Banyak pengetahuan baru yang saya dapat melalui kegiatan ini, dan bermanfaat untuk menambah pengalaman,” ucapnya. (put/ton/bas)
