RADARSEMARANG.COM, Semarang – Selama pandemi, sejumlah pedagang mengurangi jumlah kulakan atau stok ikan. Pasalnya, permintaan ikan menurun drastis. Sebab, sebelum pandemi ia bisa menjual 10 kg udang dalam sehari. Kini, hanya menjual 3 kg udang saja belum habis meski sudah setengah hari.
Hal itu dikatakan Sulastri, pedagang ikan di Pasar Tambak Lorok Semarang yang mengeluhkan sepinya pembeli. Makanya, ia tak mau menanggung kerugian dengan menyisakan lebih banyak dagangan yang belum laku. “Pendapatan saya sekarang menurun sekitar 50 persen,” katanya.
Meski begitu, dirinya bersyukur mendapatkan bantuan dari program pemerintah Super Mikro (SUMI). “Alhamdulillah, sekitar seminggu lalu saya dapat bantuan Rp 2,4 juta. Ngurusnya di kelurahan, katanya bantuan dari Pak Jokowi,” kata Sulastri kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (18/10/2020) siang.
al serupa dialami Sunarni. Katanya, pendapatannya menurun karena kehilangan banyak pembeli dari luar kota. Pembeli ramai saat muda dan akhir pekan. Sama seperti Sulastri, ia pun tak berani kulakan banyak. “Dulu, hari biasa gampang dapat ratusan ribu. Sekarang, bisa dapat Rp 200 ribu paling pas hari Minggu,” katanya.
Akan tetapi, nasib perempuan yang akrab disapa Nanik itu tak semujur Sulastri. Ia tak turut merasakan bantuan dari Presiden Jokowi. Pasalnya, ia telat menyelesaikan proses administrasi. “Lha, pas pendataan itu bingung saya, Mbak,” kata dia. (cr3/ida/bas)