RADARSEMARANG.COM, Magelang – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPURI) mengadakan simulasi pemungutan suara dan perhitungan suara untuk Pilkada. Simulasi berlangsung di lapangan Candi Nambangan, Rejowinangun Utara, Kota Magelang Sabtu (10/10/2020). Protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.
Calon pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya harus menggunakan masker. Sebelum masuk TPS wajib mencuci tangan dengan sabun, dicek suhu tubuh, menunjukkan tanda pengenal dan undangan serta diberikan sarung tangan plastik oleh petugas. Selanjutnya pemilih menunggu giliran untuk masuk ke bilik dengan tetap menjaga jarak. Setelah melakukan pencoblosan, pemilih menuju kotak suara dan dilanjutkan ke tempat petugas pemberi tinta untuk melepas kaos tangan dan menandai jari dengan tinta. Keluar dari TPS pemilih melakukan cuci tangan dengan sabun juga.
“Pelaksanaan simulasi di kota Magelang ini merupakan yang keempat kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan di kantor KPU RI, Tangerang Selatan dan Indramyu,” ujar Pelaksana Harian Ketua KPU RI Ilham Saputra.
Ilham mengimbau masyarakat untuk tidak takut datang ke TPS. Sebab standar kesehatan pencegahan Covid-19 di TPS dijalankan dengan ketat.
Dari simulasi ini diketahui ada beberapa kendala yang tetap masih dihadapi. Seperti yang waktu yang agak lambat karena dibatasi jaga jarak, pemilih harus menggunakan sarung tangan, cuci tangan dan pengecekan suhu badan.
Juga untuk pemilih berkebutuhan khusus seperti tuna netra harus membuka sarung tangan untuk meraba kartu pemilih untuk membaca huruf braille. “Tuna runggu yang harus membaca gerakan bibir sehingga petugas harus membuka masker,” imbuhnya.
KPU masih mencari formulasi yang tepat agar proses berjalan dengan lancar dan cepat, karena pemungutan suara dibatasi waktunya dari pukul 07.00 – 13.00 WIB. Dari simulasi yang dilakukan, dirasa waktu masih kurang.
Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, tujuan kegiatan simulasi ini adalah untuk merumuskan proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dalam kondisi bencana nonalam Covid-19. KPU juga ingin mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul dan merumuskan Iangkah penyelesaiannya. (ima/ton/bas)