RADARSEMARANG.COM, Semarang – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Semarang yang merupakan petugas gabungan gencar melakukan penegakan protokol kesehatan (Prokes). Bagi warga yang mematuhi protokol kesehatan (prokes) mendapatkan hadiah berupa uang dan masker dari petugas.
Petugas yang diturunkan, merupakan gabungan dari Satpol PP Kota Semarang, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri, dan menggandeng Satpol PP Provinsi Jateng. Kamis (8/10/2020) lalu melakukan operasi di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di kantor Satpol PP Provinsi Jateng.
Jika sebelumnya pelanggar mendapat hukuman sosial, kali ini petugas memberikan hadiah kepada masyarakat yang tertib menjalani protokol kesehatan. Sedikitnya ada 12 orang yang mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan masker dari Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto. Hadiah itu diketahui diambil dari kantong pribadinya. “Tadi saya izin sama Kepala Satpol PP Provinsi Jateng untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tertib. Hadiah ini menggunakan uang pribadi,” kata Fajar kemarin.
Pria yang pernah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dan akhirnya sembuh ini, mengaku ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang patuh menjalankan prokes. “Ini pakai uang pribadi, meski hanya Rp 50 ribu bagi mereka yang patuh. Saya kira dampaknya akan besar sehingga masyarakat semakin tertib menjalankan prokes,” tuturnya.
Selain memberikan hadiah kepada mereka yang tertib, hukuman tetap diberikan kepada pelanggar prokes. Sanksi yang diberikan, berlari mengitari halaman kantor Satpol PP Jateng. Lainnya dihukum menyanyikan Indonesia Raya sembari hormat kepada sang merah putih dan wajib menjalani rapid test.
Pada operasi kali ini, Satpol PP menjaring 47 pelanggar. Sebanyak 18 disita KTP-nya, sedangkan sisanya diberi sanksi sosial. Dinas Kesehatan juga melakukan swab test terhadap 36 pelanggar. “Ada dua orang dinyatakan reaktif dan langsung ditindaklanjuti swab test,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Provinsi Jateng Budiyanto mendukung terobosan yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang. Harapannya inovasi ini bisa dilakukan oleh kabupaten/kota lainnya. “Pemberian hadiah atau apresiasi ini perlu ditiru, mungkin bisa memberikan bunga atau yang lainnya. Operasi juga tidak harus bersitegang, tapi ramah,” jelasnya.
Prasetyo salah satu pemuda yang mendapatkan hadiah mengaku sempat kaget lantaran tiba-tiba diberhentikan oleh petugas. Padahal ia telah memakai masker, saat berkendara. “Sempat kaget sih, tapi pede saja karena sudah patuh sama aturan. Apalagi masker bukan hanya melindungi kita sendiri, orang lain juga terlindungi,” ujarnya. (den/ida/bas)
