RADARSEMARANG.COM, Semarang – Satgas Penanganan Covid-19 membubarkan pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di Jalan Pahlawan, Jalan Imam Barjo dan sekitar Simpang Lima Semarang. Hal ini karena mereka kerap menyebabkan adanya kerumunan banyak orang.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Semarang merupakan petugas gabungan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK). Mereka berusaha menegakkan protokol kesehatan (prokes) bagi pengunjung yang nongkrong, Sabtu malam (3/10/2020).
“Kami juga membubarkan kerumunan anak muda yang mayoritas tidak memakai masker di sela penertiban ini,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto, Minggu siang (4/10/2020).
Dalam operasi yustisi ini, terjaring 96 orang pelanggar prokes. Selain itu, 62 di antaranya dilakukan rapid test Covid-19. “Ada 62 orang, semuanya non reaktif. Untuk kawasan Simpang Lima saat ini menjadi prioritas penindakan penerapan protokol kesehatan, khususnya setiap akhir pekan,”jelasnya.
Selain membubarkan kerumunan, petugas juga menertibkan PKL di Jalan Imam Barjo, PKL belakang kantor Telkom dan PKL Jalan Pahlawan mulai Sabtu (3/10/2020) sampai waktu yang belum ditentukan. “Kami sudah tertibkan. Jadi mulai 3 Oktober ini, kami imbau PKL tidak berjualan di kawasan Simpang Lima. Karena selalu menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.
Aturan tegas ini, dimaksudkan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi dari hasil evaluasi, rata-rata kerumunan di kawasan Simpang Lima tidak menerapkan prokes. “Kami ingin memutus mata rantai Covid-19, agar tidak terjadi klaster baru. Apalagi targetnya Desember mendatang, Semarang bisa menjadi zona hijau,” tegasnya.
Fajar berharap, masyarakat mengenakan masker di tempat umum, bukan takut karena razia, melainkan kesadaran untuk menjaga kesehatan. “Karena mengenakan masker berarti menjaga kesehatan diri dan keluarga dari paparan Covid-19,” pungkasnya. (den/ida/bas)
