26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Tomat dan Kol Terpuruk, Harga Jatuh

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dua komoditas sayuran, tomat dan kol, sedang mengalami keterpurukan. Apalagi panen tetap berlangsung, sementara hasil panen overload. Ketika dilempar ke masyarakat, harga jatuh.

“Masalahnya klasik, yakni dua komoditi ini cepat membusuk. Ketika masuk panen, permintaan tidak banyak dikarenakan pandemi Covid-19,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Muhammad Arif Sambodo kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (22/9/2020).

Saat ini, kata Arif, Disperindag sedang memikirkan sistem untuk pengawetan terhadap kedua komoditi tersebut. Perihal cara untuk mengawetkan keduanya agar tidak cepat membusuk. “Sebab pengawetan berguna untuk jangka waktu tertentu. Ya kami akan komunikasi dengan semua pihak,” bebernya.

Terpisah, Pedagang Sayur Pasar Karangayu, Kamila membeberkan kol dan tomat kini sepi peminat. Selama masa pandemi Covid-19, penjualan sayuran mengalami penurunan. “Ya lumayan sepi juga, tapi sampai sekarang termasuknya masih normal,” ujarnya.

Harga sekilogram tomat sebesar Rp 8 ribu. Sedangkan untuk tomat Rp 10 ribu per kilogramnya. Tomat-tomat tersebut Kamila peroleh dari penjual tomat di Bandungan. Lalu dijual kembali. “Ya ini pun saya kalau kulakan menunggu habis. Biasanya kol dan tomat tahan dua hari, jadi masih bisa saya jual lagi,” jelasnya.

Arif menambahkan, beberapa produk pertanian sebenarnya sudah bisa diawetkan ketika masa panen raya tiba. Selama ini, yang sudah dilakukan pada komoditas cabai dan bawang merah. Panen cabai di Magelang dan bawang merah di Brebes. “Di Magelang cabai diawetkan dengan sistem ozon. Kalau bawang merah, lewat gudang penyimpanan bantuan dari Bulog,” ungkapnya.

Lebih lanjut, hingga saat ini baru cabai dan bawang merah yang bisa tertangani Disperindag. Proses pengawetan masih terus berjalan. Mengingat cabai dan bawang merah adalah yang paling dicari oleh masyarakat.

Dikatakan Arif, pengawetan tersebut berguna di saat panen melimpah. “Cabai dan bawang merah dengan proses ozon. Sehingga bagi komoditas yang mudah busuk lainnya akan coba dicari cara untuk bisa lebih tahan lama,”sambungnya. (avi/mg1/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya