RADARSEMARANG.COM, Semarang – Menjadi mahasiswa di tengah pandemi Covid-19, Abdul Ghani Nugraha Tedy Waspada tidak berdiam diri. Mahasiswa Fakultas Hukum semester 3 Unisbank Semarang ini terus menggali kreativitas dalam dirinya sehingga bisa inovatif dan berdaya guna.
“Saya jualan kopi online memanfaatkan media sosial. Jika penggemar cita rasa kopi, pasti tidak kapok untuk membeli produk saya,” kata Ghani.
Kopi tersebut, lanjutnya, bahan bakunya secara khusus didapatkan dari lereng kawah Pegunungan Muria Kabupaten Jepara. Sejumlah produk yang dijual, mulai Robusta hingga Arabika. Ia memperoleh bahan tersebut, karena sebulan sekali pulang ke kampung halamannya, di Dukuh Bawu, Batealit, Kabupaten Jepara.
“Sekarang saya masih stay di Semarang. Kalau proses sangrai kopi yang saya jual masih dilakukan secara tradisional. Ini tak lain untuk mendapatkan cita rasa kopi asli,” kata pengelola toko online, Tokki, tersebut.
Tokki merupakan kepanjangan dari Toko Kopi. Keputusan untuk jualan kopi, itu dilakukan dengan rajin nongkrong di kedai kopi, mengamati panen kopi hingga sangrai kopi di rumah-rumah penduduk. “Ini hanya sambilan mencari uang di sela kesibukan kuliah,” kata mahasiswa yang bermimpi memiliki Kedai Kopi besar. (jks/ida)