33.4 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Produksi Tahu Turun 50 Persen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pandemi Covid-19 memukul para pengusaha tahu di Kota Semarang. Produksi mereka turun tajam. Bahkan, penurunannya mencapai 50 persen. Meski demikian, harga tahu di pasaran masih relatif stabil.

Parto Marwi, salah satu pemilik usaha tahu di Jalan Tandang, Semarang mengaku, mengalami penurunan penjualan sejak awal pandemi, khususnya sejak kantor-kantor memberlakukan work from home (WFH). “Sejak itu, orderan tahu mulai turun,” kata pemilik usaha tahu merek “Ana” ini kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (21/9/2020).

Dikatakan pria 60 tahun ini, sebelum pandemi, pabrik tahu ini bisa menghabiskan kedelai hingga lima kuintal per hari. Namun selama Covid-19, produksinya berkurang hingga tinggal tiga kuintal per hari. Tahu produksinya disetorkan kepada reseller (bakul pasar) dan pedagang kaki lima yang biasa mangkal di sekolah. Ada juga yang mengambil langsung ke pabriknya.

“Sistem daring yang diterapkan di sekolah juga sangat berpengaruh dalam penjualan tahu. Biasanya  pesanan dari pedagang di sekolah-sekolah bisa lima sampai enam tong tahu per hari, kini hanya tiga tong. Itu pun masih sisa,”keluhnya.

Tak hanya turun dalam penjualan, lanjut dia, harga bahan baku kedelai juga melonjak. Meski demikian, pengusaha tahu sejak 2000 ini tidak menaikkan harga jual tahu. “Mau menaikkan harga gimana? Harga segini saja penjualan turun kok,” kata pria yang kini memiliki enam karyawan tetap dan  satu karyawan pengganti ini.

Meski omzet penjualannya turun, Parto mengaku tidak sampai menurunkan gaji karyawannya. ”Saya kasihan, biar yang ngalah saya saja,” ucap suami dari Sukarni, 58, ini.

Ia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga bisnisnya bisa normal kembali. “Mudah-mudahan Covid-19 cepat  selesai dan semuanya kembali normal,” harapnya. (mg9/mg11/aro/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya