26.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Dewan Tetap Bahas APBD 2021

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – DPRD Jateng kembali menggelar rapat paripurna. Kali ini, hanya dihadiri 25 anggota secara fisik dan lainnya secara daring. Rapat tersebut beragendakan mendengar penjelasan gubernur terkait Raperda APBD 2021.

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyatakan, pembahasan APBD 2021 tetap dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini. Terpenting, protokol kesehatan tetap dilaksanakan dan tidak berlama-lama mengingat kondisi saat ini

“Setelah rapat paripurna ini, kami meminta semua fraksi segera membuat pandangannya terkait penjelasan gubernur. Untuk disampaikan pada sidang paripurna selanjutnya,” kata politisi PDI Perjuangan.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan masih optimistis tahun 2021 Jateng dapat bangkit kembali dari pengaruh pandemi Covid-19. Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 3,8 hingga 4,8 persen. Dan angka inflasi berada pada 3,10 plus minus 1,0. “Kemiskinan ditargetkan turun diangka 11,94 persen. Dan angka pengagguran terbuka di angka 4,94 sampai dengan 5,67 persen,” ujarnya Kamis (17/4/2020).

Dalam upaya tersebut, Ganjar mengaku telah membuat beberapa skenario persiapan menghadapi tahun 2021. Salah satunya, mengandaikan jika Februari 2021 vaksin sudah ditemukan, kemungkinan besar sektor produksi Jateng mulai banyak yang bangkit. Dengan begitu, dapat kembali fokus menggenjot produksi pada Maret atau April tahun depan.

Kesempatan bertambah baik jika negara lain juga turut bangkit. Dengan produksi maksimal yang dilakukan dapat segera tersalurkan. Mengingat hubungan dagang dapat kembali tercipta dengan negara lain. “Kita bisa menarik kembali investasi masuk ke Jateng,” katanya.

Hanya saja terkait rencana tersebut, Ganjar sadar tidak muluk-muluk. Sebab di tengah ketidakpastian, pihaknya harus membuat skenario yang moderat. Tetap mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. “Terpenting dengan beberapa skenario yang telah disiapkan, bisa luwes mengikuti perkembangan yang terjadi,” katanya.

Sementara itu terkait rancangan anggaran APBD 2021, memang tidak sebesar yang diprediksi. Mengingat pendapatan turun selama pandemi Covid-19. Yang membuatnya harus me-review ulang. Tercatat ringkasan rancangan APBD 2021,  pendapatan daerah diprediksi Rp 26,57 triliun, belanja daerah sebesar Rp 26,92 triliun. Sehingga defisit Rp 350 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan daerah, penerimaan daerah diprediksi Rp 620 miliar dan pengeluaran pembiayaan Rp 270 miliar. Pembiayaan netto Rp 350 miliar. Dari angka defisit dan pembiayaan netto, maka SiLPa (sisa pembiayaan penggunaan anggaran) menjadi nihil.

“Semua pos memang dikurangi anggarannya. Namun untuk pos tertentu, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya masih akan diprioritaskan anggarannya,” pungkasnya. Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga Medical Chek Up untuk para pimpinan dan anggota DPRD Jateng. (akm/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya