RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jawa Tengah masih menjadi jujugan investor dari berbagai negara. Karena itulah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melakukan pemetaan potensi investasi dengan model regionalisasi.
“Kami mengajak jajaran pemkab/pemkot di Jateng untuk bekerja sama. Sebab, potensi investasi yang dijabarkan harus segera dilakukan,” kata Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri, dalam pemaparan virtual Jumat (4/9/2020).
Ditegaskan Ratna, dalam era new normal ini, semua usaha harus dikerahkan. Daerah yang berada di sekitar kawasan industri, bisa bersama membuat peta potensi keunggulannya masing-masing. “Pemetaan wajib dilakukan untuk memudahkan para investor agar tidak lagi meraba-raba potensi wilayah investasi yang belum pasti,” tegasnya.
Jika ada pemetaan, katanya, penentuan titik lokasi lahan bisa tepat. Dalam segi biayapun, bisa menghemat kantong. Potensi yang dibidik akan berjalan jika ada keunggulan yang ditawarkan daerah. “Memudahkan para calon investor menentukan lokasi lahan untuk usahanya. Nanti hubungannya juga dengan memasukkan ketersediaan bahan baku dan sumber daya manusia,” bebernya.
Menurutnya, ada delapan peta potensi wilayah yang dipaparkan DPMPTSP Jateng. Sebut saja regional Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen (Barlingmascakeb). Potensi utamanya adalah perikanan, pertanian, minyak dan gas. Potensi kedua adalah batik, logam, furniture. Ketiga, potensi perdagangan dan pariwisata. “Kemudian ada regional Kendal Ungaran Semarang Purwodadi (Kedungsapur) potensinya ada perikanan (utama), tekstil, pengolahan ikan, jasa dan perdagangan,” tambahnya.
Dengan pemetaan ini, investor sudah diberikan gambaran gamblang. Untuk peta peluang investasi, jika cocok bisa diterapkan. Efeknya nanti, perlahan-laha ekonomi di daerah akan cepat bergerak. Beralih pemetaan ke Brebes. “Brebes menurut kajian kami, lebih banyak ke sektor manufaktur. Yakni di industri garmen dan alas kaki,” jelasnya.
Pada sesi terakhir, pihaknya akan terus berkomitmen memaksimalkan pelayanan dalam mendorong bisnis investasi di Jateng. Para calon investor akan dibantu dan didampingi, dalam proses perizinan dari hulu ke hilir. “Biasanya, ada perizinan dari beberapa dinas yang perlu syarat teknis. Kalau belum paham, akan kami dampingi,” pungkasnya. (avi/ida/bas)