RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Telkom Group melalui Rumah BUMN Pekalongan rancang kurikulum untuk pengembangan kualitas UMKM. Pembinaan dilakukan dengan mengenalkan strategi-strategi digital. Sasaran utamanya para pengusaha muda milenial.
Pembinaan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rumah BUMN Pekalongan, Pusat Batik Nusantara usai diresmikan bulan kemarin. “Kami coba membuat beberapa kurikulum untuk para UMKM agar bisa go digital. Ini akan terus kita lakukan dalam rangka UMKM itu mempunyai marketplace yang luas di dunia digital,” kata Nanang Setiyo Utomo, GM Telkom Witel Pekalongan usai mengisi kegiatan bersama UMKM di Hari Pelanggan Nasional pada RADARSEMARANG.COM Jumat (4/9/2020).
Peserta yang hadir diedukasi mengenai beberapa aplikasi yang memudahkan mereka mempromosikan produknya. Juga mendukung produktivitas. Rumah BUMN akan menginkubasi para pelaku usaha, dengan harapan menjadi laboratorium untuk pengembangan diri. Milenial corner disiapkan bagi mereka yang ingin bergabung. Apapun jenis usahanya, Rumah BUMN Pekalongan akan membantu sesuai tahapan yang ada. Mereka akan dikumpulkan bersama pengusaha lain.
“Kita harus berkolaborasi, di era pandemi ini kita tidak bisa bekerja sendiri, sangat berat. Kolaborasi itu bagi siapa saja dan kepada siapa saja tidak melihat satu segmen saja. Sehingga bisa saling membantu dan bersinergi,” imbuhnya.
Executive Vice President (EVP) Telkom Divisi Business Service Syaifudin menjelaskan dengan cara-cara baru, UMKM bisa menjangkau market yang tepat. “Kita akan membantu mereka bukan hanya di lokal, melainkan juga di luar negeri,” ucapnya.
Tujuan pembinaan untuk memberikan nilai tambah bagi para pelaku UMKM, juga sekolah-sekolah di sekitar Rumah BUMN Pekalongan. Meningkatkan daya saing mereka melalui go digital.Usaha bakal makin efisien dan jangkauannya makin luas melalui digital market.
Produk-produk mereka juga akan distandarisasi. Meningkatkan kualitas produk, penampilan dengan packaging, dan memperluas akses pasar. “Tahapannya dengan menyusun kurikulum untuk para UMKM secara tematik. Saat membahas batik mulai bahan baku, sampai pengemasan akan diajarkan secara runtut. Dibimbing langsung oleh orang yang kompeten di bidangnya,” pungkasnya. (yan/lis/bas)