28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Targetkan Banpres Cair September Ini

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Koperasi dan UKM Jateng meyakinkan bantuan presiden (Banpres) produktif bisa cair mulai awal hingga akhir September 2020. Banpres merupakan dana hibah dari Presiden Jokowi yang diperuntukkan bagi para pelaku UKM di Jateng.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan, banpres produktif ini menyasar UKM yang terdampak Covid-19. Calon penerima dana hibah dapat melengkapi data usulan seperti NIK, nama lengkap, alamat sesuai KTP, bidang usaha, dan nomor telepon. Sampai saat ini pihaknya masih terus mendata jumlah pelaku UKM di Jateng. “Dana hibah dari Pak Jokowi ini khusus untuk pelaku UKM sebesar Rp 2,4 juta,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (1/9/2020)

Berdasarkan data Dinkop-UKM Jateng, ada delapan jenis UKM di Jateng yang terdampak. UKM Makanan dan Minuman berjumlah 18.982 atau 72,12 persen. UKM Fashion berjumlah 2.073 atau 7,88 persen. Lalu ada handycraft yang berjumlah 1.037 atau sekitar 3,94 persen. Pelaku usaha perdagangan, berjumlah 1.791 atau sekitar 6,80 persen. Kemudian di sektor jasa, berjumlah 1.062 atau 4,04 persen. Ada juga di bidang pertanian dan peternakan berjumlah 982 atau 3,73 persen. Serta UKM yang lainnya berjumlah 392 atau 1,49 persen. “Semua UKM yang terdampak berjumlah 26.319. Ini akan kami data kelayakan dan persyaratan untuk dapat banpres. Sebab, dana hibah ini harus benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.

Ema menjelaskan, dana hibah ini bukan pinjaman atau kredit. Sehingga para penerima tidak dipungut biaya apapun. Bagi para pelaku UMKM yang tidak memiliki rekening di bank penyalur, akan dibuatkan pada saat pencairan oleh bank penyalur. Sebut saja BNI, BRI, dan Bank Syariah Mandiri. Perlu digarisbawahi, bantuan ini tidak diperuntukkan bagi ASN, TNI, Polri, BUMN dan BUMD. “Para penerima juga sedang tidak melakukan kredit atau pembiayaan dari perbankan dan KUR. Mekanismenya, harus diusulkan oleh pengusul ke dinas yang membidangi koperasi dan UKM,” sambungnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jateng, Lasiman mengatakan uluran tangan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Apalagi omzetnya turun 70 persen. Makanya, pihaknya lebih butuh bantuan yang berhubungan dengan permodalan usaha dan suntikan semangat. “Tambahan modal atau hibah ini sebagai angin segar untuk melanjutkan usaha,” jelasnya. (avi/ida/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya