RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan Perusahaan Daerah Bank Kredit Kecamatan (PD BKK) di Jateng dilebur menjadi satu. Merger ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Jateng-DIJ Aman Santosa menyebutkan, ada 27 BKK di Jateng yang dilebur menjadi satu. Kini berubah menjadi PT BKK Jateng Perseroda.
Melalui penggabungan tersebut, BKK Jateng akan bisa mencapai break even poin (BEP) lebih cepat. Terlebih aset BKK Jateng sangat besar, yakni mencapai Rp 1,2 triliun. Dengan aset sebesar itu, ritme kerja, tujuan dan paradigma yang sama, diyakini target akan tercapai. “BKK Jateng bakal menjadi bank yang lebih besar,” kata Aman.
Dijelaskannya, dari catatan OJK Regional III Jateng DIJ terdapat 12 emiten, yang sudah digunakan bertransaksi 110 ribu orang dengan nilai investasi Rp 6,7 triliun. Dikatakannya, selain penggabungan BKK, emiten baru itu juga turut mendukung percepatan perekonomian.
Dikarenakan investasi di Jateng dalam program percepatan perekonomian nasional nilainya Rp 350 triliun. Di mana 13 persennya akan dibiayai APBN dan APBD. “Jadi, swasta juga harus berperan untuk menyukseskan program tersebut,” tuturnya.
Diketahui berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut merosot hingga minus 5,94 persen. Angka ini baru pertama kali terjadi dalam laporan BPS Jateng. Dilansir dari laporan BPS Jateng, tercatat pada triwulan I 2020, pertumbuhan ekonomi di Jateng masih 2,61 persen. Namun, angkanya semakin jatuh di triwulan II 2020 yakni minus 5,94 persen. (avi/ton/bas)