27.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Jateng Ekspor Lima Juta Liter Etanol ke Filipina

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jateng berhasil melakukan ekspor etanol ke Filipina sebanyak 5 juta liter setara dengan 47 isotank dengan kapasitas 24.500 KL. Bila diuangkan, senilai 5 juta dolar atau Rp 74 miliar. Harapannya, ekspor yang dilakukan Selasa (25/8/2020) kemarin dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini, turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jateng.

Marketing Manager PT Indo Acidatama Tbk Herudi Wijayanto menyatakan ekspor masih akan dilakukan selama Agustus sampai Desember. Selain Filipina, ekspor akan dilakukan ke Malasyia, Australia, Singapura, dan Thailand.

“Pengiriman dengan menggunakan kontainer hanya untuk negara-negara selain Filipina. Hal ini karena dengan Filipina sudah kontrak sampai tahun depan menggunakan isotank,” katanya seusai melepas ekspor perdana dan berkelanjutan PT Indo Acidatama Tbk pasca new normal di Terminal Peti Kemas atau Area Interchange Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (25/8/2020).

Kendati begitu, imbuhnya, pihaknya sudah melakukan pemenuhan untuk industri di Jateng, bahkan untuk wilayah Jatim dan Jakarta. Di Kota Semarang, etanol untuk industri farmasi dan komestik. “Sebenarnya prioritasnya di dalam negeri. Sedangkan ekspor merupakan peluang untuk menambah peran di dalam perindustrian dan perdagangan,” imbuhnya.

Kegiatan eksport tersebut dihadiri oleh Kepala KSOP Pelabuhan Tanjung Emas, Danlanal, CEO Pelindo III Regional Jateng, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jateng, Kanwil Bea Cukai Jateng DIJ dan beberapa steakholder lainnya.

Sementara itu, kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jateng Arief Sambodo menyatakan bahwa ekspor etanol sempat dilarang oleh Kementrian Perdagangan RI karena kebutuhan dalam negeri yang tinggi. “Bersyukur kini telah diterbitkan pencabutan pelarangan ekspor etanol melalui Permendag nomor 31,” katanya.

Arief berharap dengan adanya ekspor etanol pada triwulan III ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jateng. “Ekspor non migas saat ini minus 11 sampai 12 persen, termasuk sektor perhubungan. Kami bersyukur sudah ada geliat beberapa produsen dan eksportir,” tambahnya.

Sedangkan CEO PT Pelindo III Regional Jateng Ali Sadikin menambahkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memiliki kapasitas 1,3 juta TEUs pertahun. Saat ini baru terpenuhi 700 ribu pertahun, sehingga masih ada kuota 40 persen atau 600 ribu TEUs lagi yang bisa ditampung. “Kami menyiapkan fasilitas untuk ekspor impor dengan kapasitas sangat mencukupi di terminal petikemas,” katanya. (hid/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya