RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menggelar malam tirakatan. Selain untuk mensyukuri kemerdekaan, dijadikan wahana untuk merenung dan mencari solusi pada kondisi saat ini.
Diisi dengan syukuran sederhana di rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Pekalongan, pada Minggu malam (16/8/2020). Hadir juga Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan Hj Sri Ruminingsih SE MSI beserta jajarannya, Dandim 0710/Pekalongan Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan SIP, Kapolresta Pekalongan AKBP Egy Andrian Suez SH SIK MH, Kajari Kota Pekalongan Zainul Arifin SH MH, para kepala OPD, perwakilan camat dan lurah yang ada di Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz, semangat nasionalisme tetap harus membara di dada setiap masyarakat. Kemerdekaan diraih oleh para pendahulu dengan mengorbankan jiwa raga. “Karena itu, malam tirakatan merupakan peluang bagi kita untuk prihatin mengamati situasi dan kondisi saat ini. Kesempatan ini bisa menjadi proses pembelajaran, dalam mencari solusi di tengah pandemi Covid-19,” jelas Saelany.
Ditambahkan, meski tahun ini tidak digelar secara meriah, namun tidak mengurangi makna kemerdekaan yang harus terus digelorakan di dada. Tirakatan sama halnya sebuah perenungan spiritual dan kontemplasi dengan memusatkan batin agar dapat menunaikan cita–cita dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan konsisten, konsekuen dan berkelanjutan. “Mari kita berdoa agar Indonesia khususnya Kota Pekalongan semakin baik dan segera bebas dari wabah Covid-19,” ucap Saelany.
Acara tirakatan dilanjutkan dengan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Prawira Reksa Negara Kota Pekalongan, Senin dini hari (17/8). Diikuti dengan pasukan terbatas, tetap menjaga jarak, dan semua mengenakan masker. Hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Pekalongan, acara apel dipimpin Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Adrian Suez.
Melalui acara renungan suci diharapkan dapat mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan, terutama Pahlawan Kemerdekaan. Berkat kegigihan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan, saat ini udara kebebasan dapat dinikmati. “Renungan suci kali ini berbeda dengan tahun lalu, jumlah pasukan dibatasi, pesertanya pun terbatas, tapi tetap khidmat,” tandas AKBP Egy. (han/hum/ida/bas)