RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemprov Jateng masih melakukan pendataan wilayah surplus komoditi bawang putih. Pasalnya, beberapa wilayah di Jateng yang sudah melakukan panen raya mengalami kesulitan penjualan komoditi tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jateng Arif Sambodo mengaku, sampai saat ini belum mengetahui secara pasti wilayah mana saja yang surplus bawang putih dan kesulitan dalam memasarkannya.
“Saya belum mendapat informasi baru tentang surplus bawang putih di Tawangmangu. Yang dulu pernah di Temanggung dan sudah kami komunikasikan dengan Dinas Pertanian (Dispertan),” ujar Arif, Selasa (11/8/2020).
Arif juga mengatakan, akan mendata komoditas hortikultura yang mengalami surplus di pasaran untuk segera ditangani pemerintah. “Yang jelas, kami bersama Dispertan Jateng sudah menghitung produk hortikultura mana saja yang akan surplus. Kemudian kami informasikan ke Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM),” tuturnya.
Pihaknya akan berkoordinasi untuk mendata kebijakan penyerapan komoditas bawang putih untuk disalurkan kepada IKM. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng pada 3 Agustus 2020, bawang putih menjadi penyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, selain bawang merah (0,12), daging ayam (0,06), dan gula pasir (0,02).
Deflasi bawang putih tercatat di wilayah Cilacap (0,04), Purwokerto (0,06), Kudus (0,03), Surakarta (0,03), Semarang (0,03) dan Tegal (0,02). Secara umum, Jateng pada Juli 2020 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendorong pemerintah pusat menjadikan bawang putih sebagai salah satu komoditas prioritas guna mengantisipasi terjadinya gejolak harga akibat terbatasnya pasokan.
Ia menyebutkan suplai bawang putih secara nasional di Indonesia sejauh ini masih sangat kurang. Di mana lahan pertanian bawang putih di Jateng tercatat 2.573 hektare dengan kemampuan produksi 195.472 kilogram. “Luasan itu tersebar hampir di seluruh wilayah pegunungan di Jateng, mulai dari Tawangmangu, Sindoro, Sumbing, hingga Tegal,” kata Ganjar. (ewb/ida/bas)