RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan dipersiapkan sebagai desa penyangga pengungsian masyarakat Desa Krinjing Kecamatan Dukun bila terjadi bencana erupsi Merapi. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd, Ketua Tim Program Pengembangan Desa Mitra dari Universitas Muhammadiyah Magelang (PPDM-UNIMMA) mengungkapkan hal itu di kantor kepala Desa Deyangan kemarin.
Pengalaman erupsi Merapi sebelumnya, 23 ribu pengungsi menyebar ke 152 titik tanpa ada koordinasi. Sehingga dibuat program paseduluran ndeso (paseso) atau sister village. Program ini sebagai solusi mengurangi risiko erupsi Merapi.
Untuk mendukung program Pemkab Magelang tersebut, tim PPDM UNIMMA
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Tema yang diambil mewujudkan Deyangan sebagai desa penyangga tangguh dalam implementasi desa bersaudara selama tiga tahun
Tim beranggotakan Priyo, M.Kep; Ahwy Oktradiksa, M.Pd.I; Agus Setiawan, M.Eng. Kegiatan tersebut difasilitasi Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti. “Tahun pertama rangkaian kegiatan kami fokus pada enabling, tahun kedua empowering, dan tahun ketiga protecting,” tandasnya.
Tahun ini adalah tahun ketiga, kegiatannya antara lain membangun jejaring; pemantapan keterampilan anggota Lembaga Penanggulangan Bencana Desa (LPBDes) dalam penanganan kegawatdaruratan. Juga trauma healing dan manajemen dapur umum. (ima/sct/lis/bas)