RADARSEMARANG.COM, Semarang – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terus menggenjot peningkatan kapasitas tes masal Covid-19 di Jateng. Jika semula 2.000, ditingkatkan menjadi 4.991 tes PCR (Polymerase Chain Reaction) per hari. Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di gedung B lantai 5 kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (20/7/2020). Dalam rapat tersebut, hadir pula Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto, dan jajaran Forkompimda lainnya.
“Rapat ini untuk evaluasi rutin kami. Karena pusat memerintahkan tes masal diperbanyak, maka kami meningkatkan target tes sebanyak 4.991 per hari. Makanya hari ini saya kumpulkan untuk membicarakan kapasitas laboratorium serta pemenuhan kebutuhan lainnya,” kata Ganjar.
Rencananya, lanjut dia, peningkatan tes masal itu akan mulai dilakukan pada Rabu pekan ini. Untuk daerah yang menjadi prioritas adalah Semarang Raya dan Solo Raya. Kenapa dua daerah itu yang jadi prioritas? “Karena masukan dari tim ahli kami terkait peningkatan kasus di daerah-daerah itu yang cukup tinggi. Selain itu, potensi Pantura yang cukup bahaya juga menjadi perhatian,” imbuhnya.
Disinggung terkait kapasitas laboratorium di Jateng, Ganjar memastikan semuanya masih bisa mencukupi. Bahkan Ganjar menyebut, kapasitas dari seluruh laboratorium di Jateng bisa menangani 8.000 spesimen dalam sehari.
“Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5.000, masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, bisa maksimal 8.000 spesimen,” terangnya.
Meski begitu, penyiapan sarana prasana juga tetap akan diperhitungkan. Kebutuhan reagen dan barang habis pakai akan tetap dijaga serta penambahan sumber daya manusianya. “Termasuk evaluasi SOP para tenaga medis kita yang menangani laboratorium ini. Sebab, faktanya di tenaga laboratorium kami ada yang positif Covid-19. Artinya, siapa saja bisa terkena penyakit ini meskipun sudah dijaga maksimal,” katanya.
Ganjar pun memerintahkan seluruh bupati/wali kota untuk melakukan testing masal. Beberapa daerah seperti Banyumas sudah bagus dalam pelaksanaan program ini. “Saya minta teman-teman bupati/wali kota terus melakukan testing masal. Jangan hanya rapid test, tapi PCR test. Itu bisa dilakukan dengan cara mengejar siapa saja yang memiliki hubungan erat, dekat dan sosial dengan kasus positif. Kalau satu orang dimungkinkan berhubungan dengan 28 orang sesuai hitungan ahli begitu, maka ini bisa dikejar dan petanya ketahuan,” tuturnya.
Ia juga meminta program Jogo Tonggo tetap dioptimalkan. Program ini bisa membantu untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di daerah. “Bantuan dari masyarakat bawah ini penting untuk menjaga. Mereka-mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti jantung, kanker, hipertensi, gula dan sebagainya tolong dijaga. Jangan keluar rumah dulu, karena mereka rentan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menerangkan, kapasitas laboratorium Jateng masih cukup untuk memenuhi target peningkatan pemeriksaan itu. Selain laboratorium yang sudah ada, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tempat untuk dijadikan laboratorium PCR.
“Beberapa laboratorium baru sedang kami siapkan, seperti Balai POM dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang sudah siap dioptimalkan. Ditambah beberapa rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas PCR dan tinggal ditingkatkan kapasitasnya,” ujarnya. (ewb/lhr/ida/bas)