27.5 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Libatkan Masyarakat Batang dalam KIT

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemkab Batang bersama instansi terkait sedang melakukan percepatan persiapan Kawasan Industri Terpadu (KIT). Ketua DPRD Batang Maulana Yusup menginginkan semua sektor dalam KIT tersebut harus tergarap secara maksimal. Ditargetkan KIT mulai dibangun pada 2021.

Keterlibatan masyarakat Batang dalam KIT tentunya jangan sampai terlupakan. Agar kehadiran KIT bisa dirasakan oleh warga Batang. Muncul manfaat besar bagi masyarakat. “Intinya industri di sana, saya ingin masyarakat Batang jangan jadi penonton. Tapi KIT bisa bermanfaat bagi masyarakat Batang terkait kebutuhan tenaga kerja, kemudian simpul-simpul ekonomi yang harus dimaksimalkan,” ujarnya pada RADARSEMARANG.COM Minggu (12/7/2020).

Lewat kawasan industri tersebut simpul-simpul usaha kreatif dan UMKM juga diharapkan bisa berkembang lebih dinamis. Karena banyaknya karyawan yang hidup, bisa memutarkan roda perekonomian lebih cepat. Selain itu, percepatan yang dilakukan tentu harus memperhatikan dampak lingkungan. Karenanya, proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) perlu dilakukan secara matang. Tidak asal dalam menerbitkan izin lingkungan

“Kawasan Industri Terpadu Batang, DPRD secara kelembagaan dalam waktu dekat akan mengundang badan Litbang dan dinas terkait untuk memberikan gambaran umum terkait Amdal,” tuturnya.

Pada lain kesempatan, Bupati Batang Wihaji menuturkan, tugas pemerintah daerah melayani perijinan untuk mempercepat dan mempermudah investor. Ia juga meresa terkait penerbitan Amdal tidak ada kendala, selama dilakukan sesuai kultur dan aturan yang berlaku. Ia pun telah meminta kepada pemerintah pusat agar tidak meninggalkan masyarakat lokal.

“Saya minta keterlibatan masyarakat lokal dalam pekerjaan pembangunan dan paska, termasuk pula dalam pengalolaanya,” pintanya.

KIT bakal dibangun di lahan milik PTPN 9, seluas 4 ribu hektare. Namun, pada tahap awal untuk percepatan, kawasan industri tersebut akan dibangun terlebih dahulu pada lahan seluas 450 hektare. Pembangunannya bakal dibagi sesuai zona berdasarkan klaster investor, seperti Klaster Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Tiongkok agar mempermudah dilakukannya pendistribusian energi dan lainnya. (yan/wan/ton/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya