RADARSEMARANG.COM, Batang – Penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dirasa belum dilakukan secara semestinya. Orang tua siswa masih banyak yang datang ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya. Pendaftaran tersebut masih dianggap seperti pendaftaran manual.
Wakil Ketua DPRD Batang H Nur Faizin menjelaskan bahwa seharusnya yang namanya PPDB online dilakukan mandiri secara online. Salah satu alasan pemberlakuan PPDB online untuk menghindari orang tua siswa ke sekolah, karena pandemi covid. Namun yang terjadi di lapangan malah sebaliknya, orang tua masih banyak yang tidak memanfaatkan fitur layanan jarak jauh tersebut.
“Orang tua siswa belum siap secara penuh untuk PPDB Online, akhirnya mereka banyak yang tidak melakukan pendaftaran online secara mandiri,” ujar pria yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Batang tersebut pada RADARSEMARANG.COM Kamis (9/7/2020).
Dijelaskannya, orang tua lebih memilih datang ke sekolah membawa berkas cetak untuk didaftarkan pihak sekolah. “Akhirnya kan kerja dua kali, sekolah menerima berkas cetak kemudian mendaftarkannya secara online.”
Ia pun menginginkan evaluasi PPDB Online tahun ini harus dilakukan secara maksimal. Namun, pihak terkait perlu memaklumi, karena PPDB online merupakan hal baru bagi wali murid. Sebelumnya proses tersebut belum pernah dilakukan. Sejak ada pandemic, berbagai kegiatan dilakukan secara online.
“Harus dimaklumi karena SDM masyarakatnya. Namanya online kan harusnya mereka tidak perlu datang ke sekolah, perlu sosialisasi maksimal untuk ke depannya,” ucapnya.
Persoalan orang tua siswa yang belum paham terkait PPDB online tersebut juga dibenarkan Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Sabar Mulyono. Menurutnya, masalah aplikasi PPDB online harus dipahami oleh orang tua siswa, walaupun sekolah siap membantu pendaftaran online. “Sehingga, kesannya mereka mendaftarkan kemudian diam di rumah, sedangkan data yang diunggah perlu dipantau,” ucapnya. (yan/wan/ton/bas)