RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Guru harus lebih kreatif dan inovatif di masa pandemi ini. Hal ini harus dilakukan agar guru tetap produktif dan ilmu yang dibagikan bisa diterima anak didik.
“Di tengah liburan ini, semangat seluruh guru sangat luar biasa. Ini merupakan salah satu cara untuk terus meningkatkan kompetensi guru. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” tutur kepala Dinas Pendidikan kota Salatiga Yuni Ambarwati saat membuka pelatihan menulis popular yang dilaksanakan oleh SMP 2 Salatiga bekerja sama dengan Radar Semarang kemarin.
Terlebih peserta tidak hanya dari Salatiga, tetapi juga dari beberapa kota lain di Jawa. Bahkan ada peserta dari Banda Aceh.
Sementara itu, kepala SMPN 2 Mudjiati menuturkan bahwa semua guru memang dituntut mengembangkan diri. Salah satunya adalah melalui penulisan karya ilmiah.
“Ada banyak pilihan publikasi ilmiah. Dan harus pandai memilih media agar tidak terkuras tenaga tetapi mendapatkan nilai yang cukup banyak,” jelas Mudjiati.
Sementara cara lain seperti menulis buku dan lainnya, cukup berat meski nilai maksimal bisa mencapai enam. Persyaratan naik pangkat, guru diperlukan tiga artikel populer. Namun jika dalam masa kenaikkan pangkat memiliki lebih dari tiga artikel, tetap dinilai. Selain itu untuk pelaksanaan guru berprestasi, semakin banyak artikel ilmiah maka semakin baik.
“Menulis ini bisa untuk mengembangkan ketrampilan menulis dari tahap per tahap. Jika awalnya hanya untuk kenaikkan pangkat, maka ke depan harus menjadi aktualisasi diri dan keteladanan kepada anak didik serta keluarga,” jelas Mudjiati yang juga merupakan tim penilai PAK Kota Salatiga.
Pemred Radar Semarang Arif Riyanto menuturkan, pelatihan daring ini sudah kedelapan dan antusiasme luar biasa. Tetapi, output hasil penulisan justru lebih bagus daring daripada tatap muka. “Sebelum ini, seminggu setelah pelatihan sudah ada 100 artikel guru. Luar biasa,” terang Arif dari kantor Radar Semarang. (sas/zal/bas)