RADARSEMARANG.COM, Demak – Ribuan bidan di Demak diinstruksikan untuk tetap menjalankan tugas utamanya, termasuk melayani pemasangan alat kontrasepsi bagi warga yang menjalankan program Keluarga Berencana (KB).
“Bidan ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di desa maupun puskesmas. Mereka paling rentan dan harus dilindungi dari pandemi korona (Covid-19) ini. Maka, harus melengkapi diri dengan APD. Sebab, saat pandemi ini, tidak semua daerah melayani KB. Namun, di Demak tetap melayani KB. Apapun kondisinya harus tetap melayani KB,” kata Kepala Dinpermades P2KB Pemkab Demak, Daryanto.
Pelayanan KB, kata Daryanto dinilai penting untuk menghindari baby boom atau meledaknya angka kelahiran ditengah wabah korona. “Kita meyakini kalau pelayanan KB dihentikan atau dilockdown, maka akan terjadi baby boom itu. Ini bisa dipahami karena saat banyak dirumah, pasangan suami istri sering bertemu. Tidak boleh jalan jalan. Hiburannya hanya itu,” katanya.
Jumlah kelahiran di Demak, kata dia, masih sekitar 22.000. Itu terjadi karena faktor jumlah pernikahan baru yang jumlahnya sekitar 12.000 pertahun. “Nganten anyar (pengantin baru) banyak kepengen punya anak. Belum lagi yang sudah punya anak satu ingin punya anak lagi dan seterusnya,” ujar Daryanto.
Menurutnya, selain mensiasati KB dimasa korona dan untuk mensukseskan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Dinpermades P2KB tetap mendorong tenaga kesehatan utamanya bidan untuk berupaya mencegah kematian ibu melahirkan serta terus menjalankan pemasangan alat kontrasepsi, khususnya untuk pasangan subur.
Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Demak, Sri Pudji Astuti, SKM, MKes, mengatakan, perlindungan terhadap bidan dalam menjalankan tugas terkait pandemi korona menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh IBI. Di Demak, anggota IBI tercatat ada 893 orang bidan. Dari jumlah itu, yang Praktik Mandiri Bidan (PMB) ada 433 orang. “Kita melihat, bahwa bidan bertugas memberi pelayanan masyarakat langsung sehingga sangat berisiko, termasuk jadi tim gugus secreening pemudik,” katanya.
Menurutnya, kelengkapan ADP bagi bidan, menjadi bagian dari kepedulian IBI terhadap profesi bidan sebagai upaya proteksi diri dalam pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dimasa pandemi Covid-19 tersebut. Adapun, APD yang dibagikan ke bidan antara lain, bantuan dari BKKBN lewat DinpermasdesP2KB berupa 300 masker, 1.500 sarung tangan, baju hazmat dari PC IBI Demak sebanyak 433 buah serta 240 masker dari Edy Wuryanto dari Fraksi PDIP. (hib/bas)