RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Kondisi kehamilan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. Kondisi ini biasanya disebabkan masalah medis baik sebelum dan saat hamil. Bahkan, Angka Kematian Ibu (AKI) Jawa Tengah tahun 2017 mencapai 88,58 per 100 kelahiran hidup.
“Kurangnya informasi dan keterlambatan pengambilan keputusan dalam keluarga memperparah keadaan hingga bisa berakibat pada kematian ibu dan janin,” kata dosen di Departement Obstetri di STIKES Karya Husada Semarang, Lestari Puji Astuti S.SiT M.Kes. Tak hanya Lestari Puji, didampingi pula dosen lainnya, yakni Durrotun Munafiah M.Keb dan Fauziah Winda Gurnita M.Tr.Keb. Tim dosen ini melakukan pengabdian masyarakat (Pengabmas) dengan sasaran kader lansia dan ibu hamil berisiko tinggi di daerah Puskesmas Rowosari Semarang pada Sabtu (30/11) lalu.
Karena itulah, tim dosen ini melakukan optimalisasi edukasi lansia pada perawatan holistik kehamilan risiko tinggi sebagai langkah promotif dan preventif. Mengingat mayoritas ibu hamil di Kelurahan Rowosari tinggal bersama dengan orang tua yang sudah berusia lanjut (lansia). Lansia sebagai orang tua terdekat yang tinggal bersama-sama ibu hamil menjadi orang yang disegani dan dihormati sekaligus meningkatkan status kesehatan lansia agar tetap merasa produktif (meningkatkan kepercayaan diri) di usia lanjut.
“Tujuan Pengabmas ini untuk mengajak kader dan lansia untuk lebih memperhatikan ibu hamil yang memiliki faktor risiko tinggi. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi lebih lanjut yang dapat membahayakan ibu dan janin,” jelasnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan pemberian materi menggunakan leaflet, video dan demonstrasi perawatan ibu hamil risiko tinggi. Edukasi berupa kriteria ibu hamil risiko tinggi beserta tanda-tanda risikonya. Selanjutnya kader dan lansia mempraktikkan satu persatu cara perawatan pada ibu hamil risiko tinggi. “Dengan edukasi perawatan ibu hamil risiko tinggi pada kader dan lansia, bisa menjadi kontribusi agar Angka Kematian Ibu dan Bayi Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang bisa menurun,” katanya. (tri/bis/ida)