RADARSEMARANG.COM, BATANG – Kabupaten Batang dalam beberapa waktu ke depan akan menjadi kota yang cukup berubah. Baik dari segi tampilan maupun dari sumber daya manusianya. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan bisnis. Menjadi kota industri dan penyuplai energi.
“Di Kabupaten Batang saat ini ada PLTU yang cukup besar. Ke depannya pasti akan ada tenaga besar baik lokal maupun asing. Makanya kami ingin tahu regulasi di Mataram terkait ketenagakerjaan,” ucap Ketua Komisi B DPRD Batang Suudi, Kamis (28/11).
Senada juga dikatakan ketua Komisi C DPRD Kabupaten Batang H Tofani Dwi Arianto. Dia ingin mengetahui regulasi apa yang dilakukan oleh Pemkot Mataram terhadap UMKM dan industri kreatifnya.
Sementara Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Pemkot Mataram I Made Putu Sudarsana, mengatakan bahwa di daerah diberkahi sumber daya wisata alam cukup baik. Sehingga pihaknya memilih fokus dalam layanan MICE (meetings, incentives, conventions, exhibitions) sebagai andalan mereka.
“Kami tidak memiliki sumber daya alam melimpah untuk dieksplorasi. Oleh karena itu konsentrasinya layanan MICE,” jelasnya.
Terbukti, kini tumbuh subur hotel di Mataram. Dari bintang 2, 3, 4 hingga 5.
Hal ini juga mendukung industri kreatif. Bahkan masyarakat Mataram lebih senang bisnis kreatif dari makanan maupun kerajinan.
Yang menarik menurutnya, di Mataram tidak pernah terjadi masalah dengan ketenagakerjaan. Dan yang paling mencolok, selama ini tidak pernah terjadi demo terkait Upah Minimum Perkotaan (UMP). Walaupun tahun kemarin UMP hanya Rp 2.013.000.
Dia menambahkan, terkait tenaga kerja asing di Mataram tidak begitu banyak. Hanya ada puluhan orang saja. Sehingga tidak pernah bermasalah bagi warga setempat. Dan belum perlu memiliki regulasi khusus untuk mengaturnya. (han-adv/zal)