RADARSEMARANG.COM, DUDUK di kursi anggota dewan apalagi menjadi Wakil Ketua DPRD Kendal Kendal seperti sekarang ini bagi H Maberur SHI adalah capaian yang luar biasa. Sebab, pria kelahiran Kendal 10 juni 1968 ini harus memulai karir politik dari bawah, mulai dari pengurus anak cabang (PAC) PPP.
Bahkan pria yang sudah duduk tiga periode berturut-turut sebagai Anggota DPRD Kendal ternyata pernah dari pernah dua kali gagal mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Kendal. Tepatnya pada Pemilu Legislatif tahun 1999 dan 2004.
“Saat itu masih pakai sistem urut nomor, saya menempati urutan nomor tiga (1999) dan nomor dua (2004). Akhirnya 2009 saya bisa mendapat nomor urut satu akhirnya bisa terpilih,” kata Sekretaris DPC PPP Kendal itu.
Maberur mengaku telah aktif terjun di dunia politik sejak muda. Tepatnya saat ia masih kuliah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Saat itu ia sudah dipercaya untuk menduduki jabatan sekretaris Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP Sukorejo tahun 1988.
Karirnya terus meningkat. Tahun 1999 ia dipercaya Ketua PAC PPP Sukorejo. Saat itulah timbul keinginan ayah dua anak ini untuk menjadi anggota legislatif. Kemudian Pimpinan Harian DPC PPP (2004) dan menjadi Sekretaris DPC PPP sampai sekarang.
Sebelum menjadi anggota legislatif, Maberur mengaku jika dirinya adalah seorang seorang guru honorer di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ishlah Desa Getas Blawong, Kecamatan Pageruyung. Ia merintis karir di sekolah tersebut dari bawah. Bahkan Maberur mengaku jika masih menjadi guru honorer itu hidup keluarganya serba susah dan kekurangan. “Bahkan gaji sebagai guru honorer tidak cukup memenuhi kebutuhan. Untuk mencukupi kebutuhan saya jualan buka toko alat tulis dan foto kopi di Sukorejo,” tuturnya.
Hingga akhirnya tahun 2001 ia dipercaya menjadi Kepala MTs Al-Ishlah sampai 2009. “Jadi lebih dari 10 tahun saya mengabdikan diri di sekolah, baik sebagai guru maupun kepala sekolah,” tuturnya.
Maberur tidak ada niatan untuk menjadi anggota legislatif. Sebab politik saat itu hanya untuk pelengkap dan pewarna untuk bisa melengkapi politik Islam. Timbul keinginan untuk menjadi anggota legislatf itu karena saat itu dorongan dari tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama. “Mereka mendorong saya untuk bisa memperjuangkan Islam. Bahwa Islam itu harus lahir batin. Yakni Islam yang kaffah. Jika terjun di poitik maka harus bisa mewarnai Islam paling tidak bisa menyerap dan memperjuangkan aspirasi dari warga Islam, khususnya NU,” tuturnya.
Keinginnnya pun tercapai, 2009 ia terpilih sebagai anggota legislatif Kendal. Ia mengaku senang bisa memperjuangkan Islam di dunia politik maupun aspirasi warga umumnya. Seperti masalah pembangunan jalan. “Alhamdulillah sekarang jalan-jalan dibangun, ada juga perihal Sekolah Diniyah,” katanya.
Maberur mengaku kesuksesannya menjadi anggota legislatif lantaran ia selalu menjalin komunikasi baik dengan warga terutama konstituennya. Melalui kegiatan reses musrenbang, ngopi, rapat dengar pendapat. “Saat kumpul-kumpul itu, saya bawa buku catatan khusus. Yakni untuk mencatat aspirasi warga untuk saya sampaikan pada saat rapat Anggota Dewan. Apapun masukan warga semua saya catat sendiri,” tambahnya.
Kini ia menjadi Wakil Pimpinan DPRD Kendal dari PPP. Ia berharap masyarakat, jadi mestinya ada porsi usulan penanggaran. “Semoga dengan wakil pimpinan impian saya membangun kendal bisa terwujud,” harapnya. (adv/bud/ton)