RADARSEMARANG.COM – Reptil sering membuat orang merinding. Pengenalan pada anak sejak kecil membuat mereka tak takut untuk memeliharanya.
Mendengar kata reptil, beberapa orang akan merinding. Sebab, hewan seperti ular dan biawak jarang dijumpai dan bukan menjadi hewan peliharaan pilihan. Meski begitu, beberapa orang tertarik untuk memelihara hewan reptil di rumah.
Yosi Adi Kristiyanto, 30, merupakan salah satu penggemar reptil. Untuk mengenalkan anak dengan reptil, Yosi harus menyesuaikan dengan usia dan kondisi anak. Butuh waktu lama untuk membuat anak tertarik dan tidak takut memegang. Ia berikan pengarahan jika hewan yang dipeliharanya jinak, aman, steril, dan tidak berbahaya sebab tidak berbisa. “Ada yang lima menit sudah berani pegang, ada yang lama. Tergantung masing-masing anak,” katanya.
Diakuinya tidak semua anak bisa dengan mudah menyukai ular maupun biawak miliknya. Bahkan banyak yang lebih dulu kabur dan menangis. Warga Kelurahan Padangsari, Banyumanik ini biasa mengenalkan hewan reptil kepada anak-anak di sekitarnya. Terkadang, ia juga diundang di sebuah acara untuk pameran, ke sekolah, dan kegiatan pramuka.
Di sana, ia memberikan edukasi menyayangi hewan reptil dan memberikan arahan. Ia tegaskan hewan jinak dan liar pasti berbeda. Untuk itu, tidak semua hewan yang ditemui bisa dipegang bebas seperti yang ada di rumahnya. Terlebih saat pramuka, Yosi memberikan petunjuk agar tidak panik dan bisa terhindar dari bahaya.
Baginya, meski anak sudah terbiasa memegang, namun harus dilakukan pengawasan yang ketat. “Anak yang pegang harus ada saya atau orang dewasa yang kompeten, kalau tidak bisa bahaya walaupun sudah jinak. Soalnya tidak banyak yang tahu penanganannya,” jelasnya.
Seperti Fadli Iqbal Fauzan, 10, dan Kenzi Elang Panji Fajar Sidiq, 10 yang biasa bermain dengan reptil di rumah Yosi. Meski awalnya takut, namun keduanya menjadi terbiasa. “Kalau saya diajari, pertama disuruh bayangin seperti pegang tali, terus akhirnya jadi gak takut,” kata Fauzan. (ifa/ton/bas)