Berdasarkan data BPS (2022), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah pengangguran terbanyak terdapat pada tingkat SMK, yaitu sebesar 9,42% pada tahun 2022 dibandingkan dengan lulusan universitas, yaitu sebesar 4,80%.
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah pengangguran adalah dengan membekali lulusan setiap lembaga pendidikan dengan konsep, nilai, dan semangat kewirausahaan. Tujuannya adalah mengubah orientasi lulusan menjadi pencipta lapangan kerja, bukan hanya mencari pekerjaan. Langkah ini perlu dilakukan tidak hanya di perguruan tinggi, tetapi juga dalam pendidikan formal lainnya, termasuk pondok pesantren, Lembaga kursus dan Lembaga – Lembaga berbasis masyarakat.
Edupreneurship dapat diterapkan sejak usia dini hingga usia dewasa. Sikap kewirausahaan perlu dilatih secara mandiri atau dengan bimbingan dari berbagai pihak, seperti pendidik dan orang tua. Pembekalan kewirausahaan kepada pendidik juga sangat penting untuk mencetak generasi yang berkualitas dan memiliki jiwa wirausaha. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji lebih lanjut peran edupreneurship di lembaga pendidikan guna mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045. Selain itu, lembaga pendidikan juga perlu melakukan evaluasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat mengatasi masalah sosial, seperti pengangguran, sehingga tidak menghambat pembangunan.
Penelitian ini pun dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya jenis studi literatur. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dan mengumpulkan literatur yang relevan untuk menggali informasi dan pemahaman yang mendalam tentang topik yang diteliti. Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber sekunder, seperti jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku yang masih relevan dengan topik penelitian. Selain itu, penulis juga menggunakan buku cetak dan digital serta sumber-sumber lain yang dianggap relevan untuk mendukung analisis dan temuan dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini merupakan analisis literatur yang telah memenuhi kelayakan sebagai bagian dari studi ini. Fokus utama dari beberapa artikel yang relevan adalah mengenai dampak dari pemberian edupreneurship dalam lembaga pendidikan.
Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa edupreneurship memiliki efek yang baik dalam membangun nilai dan pola pikir kewirausahaan. Penting untuk memupuk pola pikir kewirausahaan sejak usia dini, dan sekolah merupakan tempat yang ideal untuk melakukannya. Jika seseorang memiliki jiwa kewirausahaan sejak muda, mereka akan memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mengembangkan kualitas seperti ketekunan, kreativitas, dan kemauan untuk mengambil risiko. Oleh karena itu, program edupreneurship di lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik.
Secara keseluruhan, edupreneurship merupakan upaya yang efektif dalam membantu peserta didik menjadi pribadi yang inovatif, kreatif, dan memiliki jiwa kewirausahaan. Melalui pendekatan ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru dan keterampilan yang diperlukan untuk mewujudkannya. Selain itu, edupreneurship juga berperan dalam membangun keyakinan diri, motivasi, dan minat berwirausaha.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, perlu adanya kerjasama antara lembaga pendidikan, pendidik, dan pemerintah dalam mengimplementasikan program edupreneurship. Pelatihan dan workshop bagi pendidik serta integrasi kurikulum yang mendukung kewirausahaan di berbagai tingkatan pendidikan dapat menjadi langkah awal yang penting. Dengan demikian, edupreneurship dapat menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi, serta mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Ini sesuai dengan visi dan misi Indonesia 2045 untuk menjadi negara maju di berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi dengan memiliki sumber daya manusia berkualitas. Kegiatan pendidikan kewirausahaan diharapkan dapat melahirkan individu dengan jiwa kewirausahaan yang mampu mengambil peluang. Selain itu, pendidikan kewirausahaan dapat melahirkan generasi emas yang tidak bergantung pada lapangan pekerjaan yang tersedia, tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Hal ini dapat membantu masyarakat secara keseluruhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Indonesia.
Dengan demikian, pada tahun 2045, generasi emas Indonesia dapat mewujudkan cita-cita bangsa dalam mengembangkan seluruh aspek kehidupan dengan menerapkan konsep dan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu mendorong kemajuan bangsa Indonesia. Dengan demikian, implementasi program edupreneurship di seluruh lembaga pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan masa kejayaan Indonesia. Melalui pendidikan kewirausahaan, generasi muda Indonesia akan memiliki keterampilan dan mentalitas yang diperlukan untuk menjadi inovator, pengusaha, dan pemimpin masa depan.