RADARSEMARANG.COM, Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke 5 setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Ibadah haji wajib dilakukan bagi muslim yang mampu baik lahir maupun batin dan mendapatkan panggilan istimewa Allah swt.
Panggilan istimewa Allah perlu diupayakan karena haji bukan bagi orang yang mampu dan mau saja. Perlu meninggikan vibrasi ke Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan panggilan istimewa dari Allah. Mampu dalam harta, kesempatan, kesehatan dan keinginan bukan elemen kepastian bisa berangkat haji. Banyak orang yang mampu tapi tidak sempat, banyak orang yang mau tapi tidak mampu, dan banyak orang yang mampu, sempat dan sehat tetapi harus menunggu lama.
Makna kata vibrasi sendiri merupakan getaran gerak bolak-balik suatu objek dari titik keseimbangannya. Meninggikan vibrasi kepada Allah bukan hanya dilakukan agar masuk dalam daftar perkiraan calon jemaah haji (calhaj) 2023. Setelah data calhaj 2023 diumumkan oleh Kementerian Agama, vibrasi tersebut harus terus ditinggikan terutama dalam menanti data calon jemaah haji 2023 yang berhak lunas yang diperkirakan keluar dalam minggu-minggu ini.
Haji tahun 2023 sesuai dengan taglinenya Haji Berkeadilan identik dengan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang merupakan upaya dalam meningkatkan kinerja keuangan serta menyeimbangkan nilai manfaat dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/ 2023 M.
Komposisi biaya BIPIH yang ditanggung oleh jamaah haji dan penggunaan nilai manfaat dihitung lebih porposional agar keberlangsungan nilai manfaat lebih panjang sehingga dapat dinikmati calon jemaah haji yang masih antre. Menghadapi hal tersebut, vibrasi kepada Allah dibutuhkan dalam rangka memampukan dalam pelunasan haji.
Selain mampu dalam hal pelunasan, calon jemaah haji juga harus mempersiapkan bekal serta kebutuhan ketika berada di Arab Saudi. Termasuk kebutuhan-kebutuhan khusus seperti kursi roda baik yang akan digunakan untuk keseharian ataupun kebutuhan tenaga dalam prosesi ibadah bagi lansia.
Vibrasi yang tinggi juga dibutuhkan dalam rangka tagline Ramah Lansia mengingat ada 62 ribu calon jamaah lanjut usia (lansia). Adanya regulasi pengajuan porsi bagi lansia, serta regulasi tidak ada kuota pendamping membutuhkan langkah melangitkan doa dalam rangka meninggikan vibrasi, agar yang mendapatkan porsi pengajuan lansia tetap dalam keadaan sehat dan istitoah dalam hal kesehatan maupun harta serta bisa berangkat haji di tahun 2023.
Selain melangitkan doa untuk meningkatkan vibrasi, mempelajari sirah nabawi serta menghafal dan mempelajari doa serta mempelajari tentang haji dan prosesinya juga dapat mengasah wawasan serta kemampuan dalam mendukung tingginya vibrasi.
“Ketika mendengar jemaah membaca talbiah, buatlah hatimu bergetar dan terharu bahkan ketika menangis itu salah satu keyword menuju Baitullah.” Wejangan salah satu kiai yang setiap tahun berangkat ke Baitullah 3 sampai 5 kali dalam setahun. (*/lis)
Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang