30 C
Semarang
Friday, 17 January 2025

Mewujudkan Humas yang Bernilai Budaya

Oleh: Khusnul Khotimah, SH., M.PdI

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Humas di semua sektor tidak terlepas dari terjalinnya komunikasi baik dengan masyarakat internal maupun masyarakat eksternal. Yang relevan untuk mengembangkan hubungan positif dan menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Sehingga kesan pertama publik tentang hitam atau putihnya wajah suatu instansi bisa dipengaruhi praktisi humas.

Bidang kehumasan diharapkan dapat semakin kompeten dan bernilai budaya. Ini mengingat peran humas sangat signifikan. Humas sebagai penghubung posisinya berada di garda terdepan. Sehingga humas dipandang profesi strategis. Hal ini juga berarti humas tidak boleh membiarkan kepentingan pribadi mengintervensi. Namun kritik atau saran berhak humas pertimbangkan demi menjaga citra baik instansi.

Nilai budaya yang harus dimiliki humas antara lain integritas, tanggung jawab, inovasi, keteladanan dan disiplin. Dengan integritas tinggi akan mampu mewujudkan kesesuaian antara pikiran, ucapan dan perbuatan. Humas juga seharusnya memiliki sikap jujur dilandasi nilai ketuhanan agar dapat menjadi praktisi humas berkemanusiaan adil dan beradab. Sehingga praktisi humas menciptakan persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Indikatornya tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Humas dalam semua sektor dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

Bidang kehumasan harus bertanggung jawab semua tindakannya. Mampu mengklasifikasi secara tuntas dan konsekuen bahwa semua pikiran dan tindakannya merujuk sesuatu yang legal dan benar serta meyakinkan, atau bukan berdasarkan rumor, mitos apalagi hoax. Humas mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau fungsinya (by function). Hal ini berarti keputusan yang diambil harus baik serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar profesi, efisien,dan efektif.

Pembeda humas rata-rata dengan humas yang di atas rata-rata terletak pada kreatifitasnya. Sehingga dapat menyempurnakan yang belum sempurna. Disinilah dituntut peran humas terutama dalam memikirkan program inovatif yang realistis. Humas diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan ide dan gagasan dengan cemerlang, inovatif, dan kreatif. Demi tercapainya kemajuan bagi dirinya, instansi, produktivitas, dan memberikan manfaat serta pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bidang kehumasan paling tidak mempunyai kemampuan membuat atau menciptakan konsep kerja atau manajemen kehumasan yang jelas. Baik perencanaan strategi, pelaksanaan, koordinasi, komunikasi, maupun pengevaluasian. Dalam pencapaian rencana kerja jangka pendek, jangka panjang dan sekaligus menciptakan citra positif.

Bidang kehumasan harus mampu diteladani kepribadiannya. Humas dapat mempublikasi citra positif instansinya jika dirinya mempunyai citra positif. Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang disandangnya, mengakui kesalahannya dan tidak menyombongkan diri, serta berupaya mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan.

Bidang kehumasan juga diharapkan mempunyai sikap disiplin. Sebagai suatu sikap menghormati dan menghargai peraturan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Sanggup menjalankannya dan tidak menolak menerima sanksi jika melanggar tugas.

Humas yang bernilai budaya akan menjadi humas yang eksis di masyarakat. Karena masyarakat tidak akan meragukan kompetensinya dan mendukung program kehumasan dengan baik. Menjadikan humas sebagai pihak terdekat yang akan membantu masyarakat apabila mengalami berbagai permasalahan terkait informasi dan pemberitaan. Apalagi di era digital sangat dibutuhkan humas bernilai budaya. Sehingga akan selalu terpelihara hubungan baik instansi dengan masyarakat. (*/fth)

Humas Kementerian Agama Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya