26.2 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan

Oleh : Yaculine, S.Sos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di podcats, Deddy Corbuzier terheran-heran dan kaget kalau Sarjana Ilmu Perpustakaan itu ada dan mengatakan, ”Emang Sarjana Perpustakaan itu ada???….terus apa aja yang dipelajari…??? Iya Sarjana Perpustakaan, bahkan Master Perpustakaan pun itu ada broo…. Kalau dulu di Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Perpustakaan gabung dengan Fakultas Sastra, di Universitas Padjadjaran gabung dengan Fakultas Komunikasi, sedangkan untuk Master Ilmu Perpustakaan ada di Australia dan Malaysia.

Selanjutnya Deddy Corbuzier bertanya, “Apa yang dipelajari oleh Sarjana Ilmu Perpustakaan??? Ya banyak dong materi yang dipelajari Sarjana Ilmu Perpustakaan. “Nah kalau gitu gue dong yang goblok,” katanya. Bukan goblok tapi memang kebanyakan orang belum mengetahui bahwa di beberapa universitas negeri dan swasta di Indonesia ada jurusan Ilmu Perpustakaan.

Koleksi/buku yang dipinjam dan dibaca oleh pemustaka/pengunjung itu merupakan salah satu ilmu yang dipelajari oleh seorang Sarjana Ilmu Perpustakaan yaitu pengolahan bahan pustaka dan bisa sampai 3 semester, karena pengolahan bahan pustaka itu ada dua materi mata kuliah. Yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Katalogisasi dan klasifikasi sangat penting untuk dikuasai oleh seorang Sarjana Ilmu Perpustakaan.
Katalog berasal dari bahasa Latin “catalogus” yang berarti daftar barang atau benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu : carik kartu, daftar, atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun secara berurutan, teratur, dan alfabetis; kartu…membantu memudahkan orang mencari buku di perpustakaan.

Listariono (2011) mengatakan katalog perpustakaan merupakan daftar atau bahan pustaka. Dalam katalog ini memuat informasi tentang judul buku, anak judul, judul pararel, pengarang, edisi, cetakan, penerbit, kota tempat terbit, tahun terbit, jumlah halaman tambahan biasanya dengan angka Romawi. Jumlah halaman yang sebenarnya menggunakan angka Arab, ilustrasi jika ada, tinggi bahan pustaka/buku, dan ISBN, bibliografi, dan indeks yang menyertai buku itu jika ada. Katalogisasi merupakan kegiatan bagi seorang pustakawan dalam menentukan deskripsi suatu bahan pustaka.

Selanjutnya data deskripsi bahan pustaka/buku tersebut diketik di lembaran kertas yang agak tebal dengan ukuran 7,5 x 12,5 cm di bagian bawah kertas berlubang. Dengan tujuan jika suatu saat kartu katalog ini akan disusun di laci katalog secara alfabet, mengetik deskripsi bahan pustaka/buku ada aturannya sendiri. Dan tanda baca yang digunakan dalam pengetikan deskripsi suatu bahan pustaka/buku punya aturan juga yang sudah baku dan taat asas sesuai pedoman AARC2 (Angglo America Cataloging Rules). Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi muncul istilah pengolahan/pengkatalogan bahan pustaka berbasis RDA (Resource Description And Access).
Tujuan Katalog dan Fungsi Katalog.

Menurut Sulistityo-Basuki (1991) tujuan katalog perpustakaan adalah pemustaka dapat melalukan penelusuran buku/koleksi melalui opac dengan mengetahui judul buku, pengarang, dan subjek yang dibahas oleh buku/koleksi tersebut. Pemustaka dapat mengetahui jumlah buku/koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.

dengan pengarang tertentu, judul tertentu dan subjek tertentu. Alat bantu untuk kegiatan pengembangan koleksi agar pengadaan selanjutnya diupayakan tidak ada judul yang sama.

Fungsi katalog adalah mencatat karya seseorang pada tajuk yang sama, mengetahui tajuk entri utama untuk suatu karya, merupakan daftar keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Memberikan petunjuk letak buku/koleksi bahan pustaka pada rak buku, sehingga pemustaka mudah menemukan buku/koleksi tersebut.

Uraian/materi katalogisasi ini merupakan salah satu mata kuliah untuk jurusan Ilmu Perpustakaan yang wajib dikuasai. Karena di lapangan kerja materi katalogisasi ini pasti akan diterapkan.

Semoga artikel ini dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi pembaca sehingga pertanyaan yang dilontarkan oleh Deddy Corbuzier di podcastnya dapat terjawab. Salam sehat……..salam literasi. (*/lis)

Pustakawan Ahli Madya Disperpusip Kota Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya