RADARSEMARANG.COM, Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan sebuah kegiatan sebagai bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat. KKN sebagai ajang pendekatan keilmuan mahasiswa secara interdisipliner dan lintas sektoral terhadap masyarakat.
Mereka melaksanakan ini biasanya pada semester akhir dan pelaksanaannya berlangsung antara satu sampai dua bulan. Mahasiswa melaksanakan KKN umumnya semester 7. Dalam melaksanakan KKN mahasiswa akan dibimbing dosen dan didampingi pemerintah desa setempat.
KKN merupakan kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi. Yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan ilmu dan pengalamannya mahasiswa dapat berkolaborasi dan mensosialisasikan pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, menelaah berbagai potensi di desa, serta mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.
Hakikatnya KKN dapat dikatakan sebagai keberhasilan perguruan tinggi dalam mencetak dan menghasilkan sarjana yang terampil, siap terjun, dan mampu mengatasi segala permasalahan di masyarakat.
Mahasiswa siap terjun langsung dengan program yang disesuaikan dengan tema dan tujuan perguruan tinggi masing-masing, mempraktikan ilmu dan pengetahuannya selama di bangku perkuliahan. Menerapkan sikap kepemimpinan, etos kerja, empati dan kepedulian, serta mampu bekerjasama dalam sebuah team. Intinya mahasiswa sejenak dapat keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan untuk bekerja dilapangan.
Belajar Bahasa dan Budaya
Pada dasarnya selama KKN, mahasiswa dapat belajar bahasa dan budaya secara langsung. Melalui kegiatannya, mereka akan berbaur dengan masyarakat dengan latar belakang bahasa dan budaya berbeda-beda. Hal itu disebabkan pemilihan tempat KKN yang umumnya ada di pelosok desa. Mahasiswa tentu harus menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa setempat.
Pada kegiatan itu akan ditemui berbagai macam bahasa sesuai dengan keberadaannya masing-masing. Bahasa orang yang tinggal di daerah pegunungan tentu akan berbeda dengan bahasa orang desa pada umumnya, apalagi mereka yang berasal dari daerah pantai. Termasuk dalam hal ini budaya mereka.
Budaya orang kampung yang mementingkan kekerabatan dan gotong-royong yang sangat kental tentu akan jarang ditemui oleh orang yang hidup di perkotaan. Mereka lebih mementingkan kerjasama dan membantu satu sama lain. Bagi masyarakat desa budaya dan bahasa telah menyatukan, membesarkan, dan menemani mereka sampai saat ini.
KKN sebagai Sosialisasi Pendidikan bagi Masyarakat
KKN memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar bahasa dan budaya setempat sekaligus belajar hidup bermasyarakat. Tentu ada hal yang lebih penting lagi yakni sosialisasi kepada masyarakat tentang kampus.
Keberhasilan mahasiswa menjalani KKN sangat diharapkan dan tentu akan berdampak baik terhadap intensitas ketertarikan masyarakat terhadap perguruan tinggi. Tujuan khusus agar masyarakat menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi dan sekaligus mempunyai tujuan umum yakni agar masyarakat mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan.
KKN mengajarkan kepada mahasiswa agar mampu berinteraksi sosial yang intensif dan solidaritas yang tinggi sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat. Mahasiswa bisa mengembangkan potensi dan pemikirannya. Hal ini akan memberikan pengalaman berharga bagi mereka dan belum tentu bisa didapatkan saat mereka belajar di kampus atau bangku kuliah.
Pandemi mengajarkan KKN dengan dua model yakni secara daring atau online dan KKN lingkungan desa. KKN secara daring, mahasiswa tetap dapat melaksanakan KKN di desa atau dusun tempat mereka tinggal. Bentuk pengabdiannya tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Termasuk mengikuti tema yang diberikan oleh perguruan tinggi masing-masing.
Sementara itu KKN lingkungan desa juga dapat dilaksanakan. Setelah mendapatkan izin dari pemerintah desa setempat atau pemerintah kabupaten atau kota tentang diperbolehkannya KKN tinggal di suatu desa. Mahasiswa dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan sumbangsih sosial kepada masyarakat dengan program kerja yang sudah dirancang bersama dengan kelompoknya.
Mahasiswa mampu bersosialisasi dan menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan ditengah-tengah masyarakat. Mereka bisa padu, menyatu dalam sebuah komunikasi yang tidak terpisahkan. Akhirnya, KKN diharapkan perguruan tinggi dekat dengan masyarakat, menjadi solusi memecahkan masalah di desa. Utamanya dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pendidikan. (*/fth)
Dosen Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan FTIK