RADARSEMARANG.COM, Dalam kehidupan manusia dikenal dengan sebutan makhluk sosial. Hal ini juga terjadi dalam lingkungan sekolah. Tidak mungkin seorang siswa dalam sekolah tidak memiliki teman. Dalam memilih teman kita juga harus berhati-hati. Karena hal ini dapat mempengaruhi prestasi dalam pembelajaran.
Ketika kita bergabung dengan seseorang teman yang rajin, jujur, disiplin, maka secara tidak langsung kita juga akan mengikuti kebiasaan baik dari mereka.
Sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang tidak disiplin, suka berbohong, malas maka kita juga akan mengikuti kebiasaan buruk dari mereka. Oleh karena itu kita harus teliti dalam memilih teman agar kita tidak terjebak dalam hubungan pertemanan yang tidak sehat.
Dalam sebuah pertemanan juga ada hubungan timbal balik yang terjadi. Kita tidak boleh terus-menerus mengharapkan teman kita bersikap selalu baik. Kita juga harus menjaga sikap dan perkataan kita dalam sebuah pertemanan.
Kita juga harus saling mengasih motivasi dan nasehat agar hubungan pertemanan berlangsung dengan baik. Jika hubungan pertemanan berlangsung dengan baik maka kita akan selalu menemukan hal-hal positif.
Dalam pertemanan tidak mungkin akan berjalan dengan baik-baik saja. Pasti akan ada sedikit perselisihan dalam berpendapat. Hal ini merupakan lika-liku dalam pertemanan atau biasa disebut dengan hal yang wajar. Namun perselisihan dalam berpendapat tidak seharusnya memutus tali pertemanan.
Karena bagaimanapun juga kita akan selalu membutuhkan teman dalam kehidupan. Maka dalam mengatasi permasalahan seperti ini kita juga harus berhati-hati agar tidak ada kata-kata yang menyinggung perasaan dari teman-teman lainnya.
Jika dalam sebuah pertemanan berlangsung dengan pertemanan sehat, maka dalam proses belajar juga akan berlangsung dengan baik. Karena ketika kita nyaman dalam keadaan tersebut, maka dalam pembelajaran kita bisa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Ketika ada beberapa masalah dalam pembelajaran, maka kita tidak akan sungkan untuk menanyakan hal itu terhadap teman kita.
Menurut Nurul Azizah (tirto.id, 27 Agustus 2020) pertemanan yang sehat dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan dan mengatasi trauma.
Berbeda ketika kita tidak mempunyai teman dalam kelas, maka kita akan lebih sering diam, kurang aktif, kebingungan dalam proses pembelajaran, malu ketika ingin bertanya. Hal itu bisa membuat nilai kita menurun dan hal ini dapat menghambat proses pembelajaran.
Dari hal di atas dapat disimpulkan faktor prestasi belajar tidak hanya berpedoman dengan materi pembelajaran, akan tetapi pergaulan dalam pertemanan juga sangat mempengaruhi prestasi siswa. Ketika kita rukun dengan teman satu kelas, maka pembelajaran yang diberikan guru akan lebih mudah diterima, dan pembelajaran juga akan berlangsung dengan asyik.
Dengan begitu dalam pembelajaran kita tidak akan mudah bosan dan semangat dalam belajar. Jangan lupa perbanyak teman agar lebih banyak pengetahuan dan lebih semangat dalam belajar. (nov1/lis)
Mahasiswi Universitas Ngudi Waluyo