29 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Ketahanan Pangan sebagai Sektor Penunjang Perekonomian di Masa Pandemi

Artikel Lain

Oleh: Misna Audiana dan Lisa Septi Aryanti

RADARSEMARANG.COM – Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Dalam sektor pertanian terutama ketahanan pangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi masyarakat begitupun juga bagi pemerintah. Pandemi covid-19 yang masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 berdampak pada semua sektor, salah satunya yaitu sektor pertanian khususnya pada ketahanan pangan.

Dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat dari adanya pandemi covid-19 ini yaitu perubahan lingkungan strategis global yang ditandai dengan adanya gangguan supply pangan, menurunnya permintaan pada produk pertanian, ancaman krisis pangan serta restriksi ekspor pangan yang mengglobal.

Dari semua dampak tersebut dapat menyebabkan ketahanan pangan menurun ataupun merosot. Hal tersebut tentunya menjadikan keprihatinan bagi pemerintah dan masyarakat khususnya petani. Apalagi jika dilihat dari sektor penunjang perekonomian yang relatif meningkat setiap tahunnya ialah sektor pertanian. Perlunya tindak lanjut berupa penanganan dari pemerintah mengenai ketahanan pangan yang menurun di masa pandemi ini sangat diharapkan oleh para petani.

Dari pemerintah sendiri telah dilakukan perbaikan atau penanganan yang baik yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 yang menyebabkan ketahanan pangan menurun yaitu salah satunya dengan peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut tidak semena-mena dilakukan oleh pemerintah, namun dilihat dari data pada sisi lapangan usaha, tercatat sebesar 64,5% ekonomi Indonesia berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Khususnya pada sektor pertanian tetap meningkat dengan nilai pertumbuhan yang positif selama pandemi tahun 2020 – 2021. PDB sektor pertanian pada tahun 2020 tercatat sebesar 1,75% dan Triwulan I 2021 tercatat sebesar 2,95%.

Dapat dikatakan bahwa pada sektor pertanian memang pertumbuhan ekonominya sangat positif. Meskipun data yang tertulis bahwa pada sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun terdapat tantangan terutama kepada pemerintah untuk memperbaiki program-program yang sekiranya menurun akibat pandemi covid-19 ini. Program-program yang diperbaiki nantinya akan terus dijalankan dengan tujuan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan para petani.

Dari kutipan berita bahwa salah satu program yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan pengembangan food estate atau disebutnya dengan perkebunan makanan dengan berbasiskan korprasi yang bertujuan agar lebih mudah dalam pemberian pendampingan, pembiayaan, dan fasilitas kepada para petani.

Program food estate yang dilakukan oleh pemerintah guna memperbaiki sektor pertanian akibat pandemi covid ini dapat dikatakan memberikan serapan yang baik bagi para petani khususnya kesejahteraan para petani dan tidak lupa pendapatan per kapita meningkat serta dapat dijadikan suatu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemi covid-19 sekarang ini.

Melihat dari tujuan yang dilakukan oleh Pemerintah sendiri ialah peningkatan kesejahteraan bagi para petani. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa program food estate yang berbasiskan korprasi tersebut layak untuk dijadikan sebagai penindak lanjutan penanganan mengenai ketahanan pangan.

Dengan adanya food estate yang berbasiskan korprasi diharapkan bagi para petani untuk menjadikan proses bisnisnya menjadi semakin modern, misalnya saja pada fasilitas yakni penggunaan traktor yang penggunaanya sangat efisien dan semakin cepat sehingga dalam memproduksi akan terhitung semakin banyak jikalau dibandingkan dengan fasilitas yang tidak modern.

Mengingat pada masa pandemi covid-19 sekarang ini terancam apabila terjadi krisis pangan secara global yang berdampak pada harga, supply pangan dan permintaan produk pertanian. Selain melalui program food estate, tentu perlu adanya gebrakan lain yang harus di upayakan oleh pemerintah. Mengingat bahwa posisi Indonesia pada indeks ketahanan pangan global (Global Food Security Index/GFSI) yang terakhir dirilis yaitu pada tahun 2020 menunjukkan bahwa indeks ketahanan pangan yang semula mencapai 60,9 pada tahun 2019 turun menjadi 59,5 di tahun 2020.

Hal ini dapat diartikan pula bahwa peringkat ketahanan pangan Indonesia turun dari posisi ke 62 ke posisi 65 dari 113 negara. Tidak dapat dipungkiri adanya pandemi covid-19 turut serta andil sebagai penyebab menurunya indeks ketahanan pangan Indonesia. Untuk memulihkan dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan diantaranya yaitu pemberian pupuk bersubsidi, penyediaan benih, bibit, pembangunan infrastruktur irigasi, pemberian kredit dan lain sebagainya.

Namun hal tersebut tidak akan berjalan maksimal apabila tidak ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sendiri. Karena tentu dalam pengalokasiannya terdapat berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi, diantaranya yaitu kurangnya pemanfaatan lahan, rendahnya inovasi serta adopsi teknologi moderen, lemahnya manajemen produksi serta distribusi pertanian dan rendahnya tingkat kesadaran terhadap keamanan pangan.

Disisi lain kita juga harus memperhatikan aspek ketahanan pangan mulai dari aspek ketersediaan, aspek akses terhadap pangan, aspek stabilitas dan aspek pemanfaatan. Keempat aspek tersebut tidak akan tercapai apabila kita masih tutup mata dan enggan berkontribusi penuh terhadap kebijakan-kebijakan serta upaya-upaya yang telah digelontorkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan ini. Oleh karena itu, masyarakat harus memanfaatkan dengan baik fasilitas dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah agar dapat tercapai kesejahteraan pangan.

Begitupun dengan pemerintah yang harus lebih memperhatikan jalannya pengaplikasian kebijakan yang telah dibuat mulai dari pusat hingga sampai kepada petani agar tidak terjadi penyelewengan dan miskomunikasi antara berbagai pihak. Dengan demikian, kesejahteraan dan peningkatan ketahanan pangan dapat tercapai. Ketahanan pangan yang kuat akan berdampak pada pembangunan ekonomi yang kuat pula. Di masa pandemi ini banyak terjadi goncangan yang mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia.

Berbagai upaya telah dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia yang sempat turun imbas pandemi covid-19. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu dan saling bekerjasama dalam memperkuat upaya-upaya ketahanan pangan di Indonesia. Karena masalah ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Jika ketersediaan pangan cukup dan merata serta mutu dan gizinya juga baik, maka akan menciptakan masyarakat yang sehat dan juga dapat meningkatkan produktivitas dari masyarakat itu sendiri. (*/bas)

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan 1, Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang (Unnes)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya