27.2 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Karakteristik Peran Masyarakat Gen-Z Berkelanjutan

Oleh: Arif Billah, S.Si., M.Pd.*

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Gelombang revolusi Industri 4.0 melaku dengan pesat dan masuk di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Keberagaman produksi memicu gaya konsumsi dan menimbulkan limbah yang sulit dikendalikan. Satu sisi, Indonesia masih memiliki berbagai persoalan seperti permasalahan lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kesenjangan sosial.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada Maret 2021 setidaknya ada sebesar 27,54 juta orang miskin. Tingginya kemiskinan dan rendahnya pendidikan berdampak terhadap angka pengangguran dan tingkat kecakapan keterampilan.

Di sektor energi, tahun 2020 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melaporkan total konsumsi energi masih didominasi oleh penggunaan bahan bakar berbasis fosil. Artinya, penggunaan energi ramah lingkungan belum optimal.

Selain pemerintah, berbagai permasalahan tersebut layak menjadi perhatian masyarakat termasuk Gen-Z untuk selanjutnya dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional berkelanjutan.

Tahun 2015 Sustainable Development Goals (SDGs) telah disepakati dan berlaku mulai tahun 2016 hingga tahun 2030. Secara umum, SDGs mendorong berbagai perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan HAM dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.

SDGs berisi 17 indikator. Yakni menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan bermutu. Kemudian kesetaraan gender, akses air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur industri dan inovasi.

Mengurangi ketimpangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga ekosistem darat, perdamaian keadilan, dan kelembagaan yang kuat serta kemitraan.

Selanjutnya, Society 5.0 menitikberatkan pada masyarakat dan manusia sebagai acuan dengan menyeimbangkan kemajuan ekonomi, inklusi sosial, dan keberlanjutan untuk pemecahan masalah sosial. Melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang siber dan ruang fisik.

Konsep Society 5.0 diharapkan dapat berkontribusi untuk pencapaian SDGs. Publikasi Keidanren Policy & Action melaporkan rumusan 10 indikator Society 5.0 for SDGs, yakni: kota dan wilayah; energi; pencegahan bencana; kesehatan; pertanian dan pangan; logistik; manufaktur dan layanan; keuangan; pelayanan publik; dan kemitraan.

Gen-Z dan Sumber Daya Pendukungnya

Generasi Z (Gen-Z) atau iGeneration adalah generasi yang lahir antara tahun 1997-2012. Generasi ini telah mendominasi penggunaan produk-produk Industri 4.0. Secara jumlah, menurut data BPS 2021, tahun 2020 sebesar 27,94 % penduduk Indonesia adalah Gen-Z yang berarti bahwa sekitar 74,93 juta jiwa Gen-Z telah mendominasi jumlah penduduk di Indonesia.

Menurut Alvara Research Center tahun 2020 tingkat konsumsi internet Gen-Z sebesar 93,9 %; termasuk kategori heavy dan addicted user. Kondisi tersebut menjadikan Gen-Z secara umum mempunyai keterampilan literasi digital lebih baik dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Komponen lain, yakni big data, teknologi, komunitas, dan lingkungan sangat dimungkinkan oleh Gen-Z untuk digunakan sebagai sumber daya pendukung Gen-Z dalam berkontribusi sebagai aktor Society 5.0 for SDGs, bukan hanya sebagai konsumen ataupun ‘komentator’.

Bagaimanakah Karakteristik Peran Masyarakat Gen-Z yang Berkelanjutan?

Ada delapan karakteristik kuat dalam SDGs dan Society 5.0. for SDGs, yakni: literasi, inklusi, kolaborasi, kritis, kreatif, integrasi, inovasi, dan berkelanjutan. Pertama, Literatif, yaitu memiliki kemampuan literasi yang baik. Bukan hanya sekadar membaca namun mampu memahami, mengidentifikasi, menafsirkan, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan informasi-informasi dengan baik guna kebermanfaatan diri, masyarakat, dan lingkungan.

Kedua, Inklusif, yaitu terbuka, tidak eksklusif, menjunjung kesetaraan sehingga mampu mengajak dan mengikutsertakan orang atau pihak lain untuk sama-sama mengembangkan potensi. Inklusi sendiri dalam SDGs berprinsip pada “no-one left behind”.

Ketiga, Kolaboratif, yaitu mampu bekerja sama dengan mengedepankan komunikasi dan pencapaian tujuan bersama. Keempat, Kritis, yaitu mampu berpikir dan bertindak secara fokus, konvergen, dan analitis terhadap suatu permasalahan dan tujuan. Kelima, Kreatif, yaitu mampu berpikir dan bertindak luwes dan divergen dalam menyelesaikan permasalahan dari berbagai alternatif dan sudut pandang.

Keenam, Integratif, yaitu mampu memadukan, mengaitkan, mengkaji dari berbagai sudut pandang dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan tujuan. Ketujuh, Inovatif, yaitu mampu berpikir dan/atau menghasilkan kebaruan baik ide, metode, proses, dan/atau produk.

Kedelapan, Berkelanjutan, yaitu berpikir dan bertindak mengacu pada lima prinsip 5P SDGs (People, Planet, Partnership, Prosperity, and Peace). Berkelanjutan berarti juga bahwa Masyarakat dituntut berpikir dan bertindak bukan hanya untuk kepentingan individu dan tujuan sementara. Namun, untuk keberlangsungan sosial masyarakat dan lingkungan.

Delapan poin karakteristik peran, yakni: literatif, inklusif, kolaboratif, kritis, kreatif, integratif, inovatif, dan berkelanjutan; dan lima poin sumber daya pendukung, yakni: skills, big data, teknologi, komunitas, dan lingkungan. Inilah yang dapat dijadikan kerangka kerja konseptual karakteristik peran masyarakat Gen-Z berkelanjutan.

Konsep ini merupakan hasil sintesis dari karakteristik SDGs; Society 5.0. for SDGs; dan Industri 4.0. Selanjutnya, hasil pemikiran ini diharapkan dapat menjadi referensi Gen-Z di Indonesia dalam mengambil langkah strategis untuk berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan nasional berkelanjutan; dan dapat digunakan sebagai bahan kajian ataupun dasar tindakan dalam optimalisasi pengembangan potensi masyarakat khususnya Gen-Z.

*Dosen IAIN Salatiga
Founder & Owner ICONS (Innovation and Concepts Studies centre)
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya