RADARSEMARANG.COM, Pandemi yang melanda negara kita setidaknya mulai dari pertengahan Maret 2020 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan. Tetapi juga sangat memukul perekonomian negara.
Pandemi memaksa masyarakat untuk membatasi kegiatan keseharian tak terkecuali kegiatan ekonomi. Banyak kegiatan ekonomi yang terhambat, karena terganjal aturan tentang protokol kesehatan.
Kemunduran ekonomi tidak hanya terjadi pada skala makro. Kemunduran ekonomi juga terjadi pada skala regional seperti yang terjadi di Kabupaten Purworejo. Kemunduran ini dapat dilihat dari data laju pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Purworejo 2020 yang menyentuh angka -1,66 persen.
Sedangkan pada lima tahun sebelumnya selalu dia angka di atas 5 persen. Laju pertumbuhan PDRB presentase PDRB harga konstan menurut lapangan usaha tahun ini dengan tahun sebelumnya dibandingkan dengan PDRB harga konstan menurut lapangan usaha tahun sebelumnya. Banyak aspek ekonomi mengalami perlambatan laju pertumbuhan PDRB.
Aspek pertanian, kehutanan, dan perikanan (22,84 persen PDRB) mengalami perlambatan laju pertumbuhannya sebesar -0,10 persen dari laju pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 0,85 persen. Perlambatan juga terjadi pada aspek kontruksi (8,80 persen PDRB) sebesar -3,75 persen sedangkan pada tahun sebelumnya melaju pada angka 5,72 persen.
Aspek lain yang terdampak adalah perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor (12,22 persen PDRB) yang mengalami perlambatan laju pertumbuhan -4,36 persen yang tentunya lebih kecil dari tahun sebelumnya, sebesar 6,22 persen.
Aspek transportasi dan pergudangan (3,95 persen PDRB) muncul sebagai aspek yang paling terdampak paling serius. Aspek ini mengalami penurunan laju pertumbuhan PDRB sebesar -27,25 padahal tahun sebelumnya melaju pada kisaran 7,96 persen.
Penurunan juga terjadi pada aspek penyedia akomodasi dan makan minum (2,07 persen PDRB) yang melambat jalu pertumbuhannya di angka -4,84 persen sedangkan tahun sebelumnya sebesar 7,70. Aspek real estate (2,02 persen PDRB) juga melambat laju pertumbuhannya di angka -0,29 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,51.
Aspek jasa perusahaan (0,31 persen PDRB) tahun 2020 melaju pada angka -7,13 persen padahal tahun sebelumnya melaju pada angka 9,62 persen. Perlambatan pada aspek administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (3,90 persen PDRB) menyentuh angka -1,44 persen padahal tahun sebelumnya melaju pada angka 3,69 persen.
Aspek jasa pendidikan (9,34 persen PDRB) melambat -0,20 sedangkan tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan 7,56. Jasa lainnya (2,25 persen PDRB) melambat -7,89 tahun sebelumnya tumbuh 9,02.
Namun, di balik penurunan beberapa aspek ekonomi, terdapat aspek yang justru mengalami kenaikan laju pertumbuhan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Yaitu aspek informasi dan komunikasi serta aspek jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Aspek informasi dan komunikasi (6,26 persen PDRB) naik ke angka 14,32 persen dari tahun sebelumnya yang berada di angka 10,76 persen. Aspek jasa kesehatan dan kegiatan sosial (1,90 persen PDRB) juga mengalami kenaikan dan bertengger pada angka 8,46 persen yang ditahun sebelumnya hanya di angka 6,93 persen.
Aspek lain yang mengalami kenaikan laju pertumbuhan meskipun tidak signifikan adalah pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; serta jasa keuangan dan asuransi. Penulis berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar perekonomian tumbuh dan perokonomian tangguh secara mikro maupun makro. (pr1/lis)
Fungsional Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Purworejo