RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA merupakan disiplin ilmu yang bersifar khas. Salah satu kekhasannya adalah bersifat abstrak. Karena sifat abstrak ini, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam belajar matematika.
Matematika mempunyai objek abstrak berupa fakta abstrak, konsep abstrak, operasi abstrak serta prinsip abstrak. Untuk menyiasati tingkat abstraksi objek-objek matematika, solusi yang dikemukakan adalah harus diusahakan memilih dan memberikan metode pembelajaran yang tepat kepada siswa.alat bantu belajar berguna untuk membantu siswa dalam memahami sesuatu yang lebuh kongkrit.
Suatu ide abstrak yang dapat disajikan dalam dunia nyata, memberikan pemahaman tentang konsep yang lebih tepat. Cara belajar dengan menggunakan benda konkret adalah belajar yang diperoleh melalui pengalaman, melihat, mengamati dan mengenal sifat-sifat dari objek itu.
Berdasarkan laporan guru, bahwa tidak semua pokok bahasan yang ada pada mata pelajaran matematika, pada Sekolah Menengah Pertama dapat dipahami dengan baik oleh siswa pada saat diajarkan. Hal ini mungkin disebabkan materi atau pokok bahasan tersebut tingkat abstraksinya terlalu tinggi, sehingga dipikirkan oleh guru untuk menggunakan media tertentu untuk mengurangi tingkat abstraksi materi tersebut.
Untuk itu, matematika sebagai ilmu dasar yang diajarkan di semua jenjang pendidikan sejauh mungkin disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik.
Selanjutnya telah dialami oleh para guru, adanya kenyataan bahwa akan ditemukan kesulitan menuangkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, meskipun para guru sangat terbatas dalam menggunakan perangkat pembelajaran. Untuk itu, sangat diharapkan bagi guru untuk menguasai bagian-bagian dari keterampilan proses, seperti: mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan, menerapkan konsepkonsep, merancang/menggunakan alat peraga, merencanakan penelitian, berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan.
Bagian-bagian keterampilan proses yang disebut di atas terkait satu sama lainnya, sehingga diperlukan upaya mengembangkan suatu konsep matematika dengan menggunakan alat peraga matematika agar peserta didik mudah memahami konsep tersebut.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru harus merencanakan suatu bentuk pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar matematika. Salah satu alternatif adalah guru dapat merancang (membuat dan menggunakan) alat peraga yang dapat mempermudah penanaman dan pemahaman suatu konsep matematika di sekolah.
Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), matematika sebagai bahan pelajaran yang bagian-bagian matematika yang dipilih berdasar atau berorientasi kepada (1) makna pendidikan, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kepribadian peserta didik, dan (2) tuntutan perkembangan yang nyata dari lingkungan masyarakat yang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. (ok5/zal)
Dosen PGSD Universitas Ngudi Waluyo