RADARSEMARANG.COM, Era new normal menjadi topik terkini yang hangat untuk dibicarakan, mengingat wabah Covid-19 yang terus memberikan dampak terhadap kehidupan.
Ketahanan pangan selama masa pandemi pun ikut menurun dikarenakan masyarakat harus melakukan kebiasaan baru yang sangat terbatas dari segi ruang dan waktu. Masyarakat tidak bebas untuk berbelanja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menjamin ketahanan pangan bagi penduduknya karena terdapat banyak sumber bahan pangan nonberas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ketahanan pangan nasional yang baik belum menjamin semua penduduknya dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya (aman dan bergizi).
Tanpa ketahanan pangan, masyarakat suatu komunitas mengalami kerawanan dalam asupan nutrisi dan berpotensi menyebabkan kelaparan massal. Salah satu cara agar meningkatkan ketahanan pangan adalah penggunaan lahan masyarakat untuk menanam berbagai tanaman guna kelangsungan hidup.
Peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat mengakibatkan pengurangan lahan pada lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk untuk bercocok tanam dikarenakan keterbatasan lahan.
Menanam dalam media pot dapat menjadi salah satu inovasi yang mudah dilakukan masyarakat, menanam dalam pot juga salah satu cara untuk mensiasati keterbatasan lahan.
Tanaman dalam pot memang sudah tidak asing lagi. Tabulampot sering dimanfaatkan bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam tumbuhan yang diinginkan. Tidak hanya sebagai tanaman hias saja kenikmatan lain dari tabulampot adalah kita bisa juga menikmati sayur dan buahnya.
Salah satu media yang dapat digunakan warga sebagai pendamping tabulampot adalah aplikasi petadampot. Aplikasi ini membantu mengingatkan siswa untuk selalu menyiram, memberi pupuk, serta menggemburkan tanah. Dengan bantuan aplikasi ini, tanaman akan selalu terawat dan dapat tumbuh dengan baik dan subur.
Hasil sayur dan buahnya pun juga akan maksimal. Pelatihan tabulampot dengan aplikasi petadampot memberikan informasi dan wawasan tentang PKH serta cara pembuatan dan perawatan tabulampot, sehingga menjadi salah satu program unggulan sekolah yang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan sekolah.
Kegiatan pertama adalah pemaparan tentang pendidikan keterampilan hidup untuk siswa. Siswa diberikan informasi tentang 9 keterampilan kecakapan hidup untuk siswa SD. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki siswa adalah keterampilan dalam merawat diri dan barang yang dimiliki.
Selanjutnya pada kegiatan kedua, pemaparan tentang tabulampot. Dalam kegiatan ini, tim pengabdian juga membagikan tanaman stroberi, papaya dan jahe kepada siswa untuk dirawat di rumah. Kegiatan ini dapat melatih rasa tanggung jawab siswa dalam merawat tanaman. Selain itu, tim pengabdian juga membagikan aplikasi petadampot, sebagai aplikasi pendamping dalam perawatan tanaman.
Kemudian kegiatan ketiga adalah pendampingan penggunaan aplikasi petadampot. Aplikasi ini mengingatkan siswa untuk menyiram dan memupuk tanaman. Hasil dari pengabdian ini adalah pengetahuan siswa tentang pendidikan keterampilan hidup serta keterampilan siswa dalam merawat tanaman meningkat. Dengan demikian, akan meningkatkan ketahanan pangan, khsususnya pada era new normal ini. (*/ton)
Dosen PGSD Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, Kabupaten Semarang