33 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Buku, Apresiasi Cinta untuk Ananda

Artikel Lain

Oleh: Nur Ekaningsih SPd MPd,

RADARSEMARANG.COM – Pandemi Covid-19 merupakan dilema yang berat di beberapa aspek kehidupan manusia. Perubahan kebiasaan dalam waktu sekejap telah memberikan pengaruh yang sangat luas terutama di dunia pendidikan. Belajar yang semula dengan tatap muka berjalan dengan baik dan menyenangkan, sekarang berubah total harus menggunakan media internet dengan beberapa aplikasi yang membutuhkan kuota cukup besar dan jaringan yang lancar.

Dampak yang jelas terjadi kepada para peserta didik dan pembelajar, salah satunya adalah minimnya motivasi membaca buku. Membaca melalui media Instagram, Facebook dan Google lebih dominan bagi mereka dan buku pelajaran hanya terpajang di almari. Mereka cenderung membaca hanya untuk mencari jawaban penugasan dari guru semata, bukan membaca yang benar-benar keinginan dari hatinya untuk membaca buku dan menambah pengetahuan mereka.

Membaca merupakan ketrampilan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai kebutuhan setiap manusia untuk mencari solusi dari segala permasalahan. Membaca akan menguasai bahasa, dengan penguasaan bahasa akan meningkatkan kemampuan mengeja, menulis dan menambah kosa-kata (Harmer, 2007).

Membaca membutuhkan motivasi dari lingkungan karena motivasi membaca tidak bisa muncul dengan sendirinya. Motivasi perlu dibangun. Motivasi membaca sangat berhubungan dengan minat membaca. Minat sangat mendukung motivasi karena minat adalah respons positif akan rangsangan terhadap kemampuan kognitif seseorang untuk membangkitkan dan mempertahankan keingintahuan.

Menumbuhkan minat dalam membaca memang perlu tahapan, tahapan utama berasal dari lingkungan keluarga yaitu orang tua. Ikawati (2015) dalam tulisannya menuliskan bahwa membaca bisa dilaksanakan dimanapun seseorang berada, asalkan mereka memiliki keinginan  dari dirinya sendiri, motivasi, dan semangat dari orang tuanya.

Sangatlah tepat pernyataan di atas untuk diaplikasikan ketika masa pembelajaran online ini. Keadaaan yang merubah peran guru menjadi peran orang tua saat ini sangat mendukung sekali untuk memberikan semangat, motivasi dan membangkitkan keinginan anak untuk membaca.

Belajar Dari Rumah (BDR) telah memberikan banyak waktu bagi orang tua untuk mendampingi belajar putra putrinya. Ini bisa terjalin bagi para orang tua terutama seorang ibu yang bekerja dari rumah. Tugas ibu menjadi bertambah dengan adanya BDR, karena orang tua memiliki peran membantu putra-putrinya untuk menjadi guru ke dua. Sehingga peran pemberian motivasi, semangat, menumbuhkan minat membaca menjadi satu-satunya peran orang tua.

Ketika peran guru berubah menjadi peran orang tua, maka perlulah kiranya adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara orang tua dan para guru. Komunikasi dan kerjasama ini bisa dijalin dengan bentuk peran serta orang tua mengkondisikan satu tempat khusus di dalam rumah sebagai Pojok Buku Keluarga, dimana orang tua juga bisa membacakan buku bagi putra – putrinya  dengan limpahan cinta dan kasih sayang.

Menciptakan buku sebagai apresiasi bentuk cinta kasih orang tua sangatlah membahagaiakan. Apresiasi berupa reward buku bagi putra-putri ketika   mereka meraih prestasi yang membanggakan adalah cerminan cinta orang tua.  Menghadiahkan buku kepada mereka merupakan bentuk motivasi orang tua mengambil hati putra-putri tercinta untuk memiliki keingin tahuan lebih dari buku tersebut.

Banyak orang tua zaman sekarang sudah mulai menghilangkan hadiah buku ketika peristiwa – peristiwa penting putra-putrinya seperti ulang tahun, mendapat nilai baik, dan memenangkan suatu lomba. Menghadiahkan buku menjadi momen yang sangat langka untuk saat ini, padahal dari peristiwa-peristiwa itulah, orang tua bisa mengambil hati putra-putrinya untuk membangkitkan minat membaca buku.

Mengubah citra dan cinta akan buku merupakan bagian kewajiban orang tua. Guru yang merupakan partner orang tua dan figure tuntunan dalam pendidikan formal juga berperan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk membaca buku. Hal ini bisa dilakukan  dengan sedikitnya memberikan anak kesempatan membaca 5 sampai 10 menit buku pelajaran sesuai materi yang diajarkan walaupun secara daring. Sehingga ketika murid belajar bersama guru, mereka mampu menyampaikan dulu apa yang sudah mereka baca sebelum guru menyampaikan materi.  Melalui cara ini guru bisa  membangkitkan motivasi mereka untuk berbicara dari apa yang sudah dibaca.

Selain buku pelajaran, pemilihan buku lain untuk dibaca juga sangat penting diketahui oleh guru dan orang tua. Pemilihan buku perlu mempertimbangkan banyak hal yaitu seperti pertimbangan usia, sesuaikan dengan minat, pemilihan buku yang tidak terlalu tebal, bermuatan pesan moral dan dominan gambar.

Pertimbangan pemilihan buku sangat diperlukan karena dari membaca buku juga akan membentuk karakter seorang anak. Dimana karakter bisa terbentuk dari buku – buku yang berisikan tokoh – tokoh yang mereka sukai.

Dengan demikian, membaca buku  bisa diciptakan menjadi teman terbaik bagi anak-anak ketika masa pembelajaran online saat ini. Melalui buku yang mereka sukai, sesuai dengan pengalaman dan kehidupan seusia mereka, para orang tua akan mengalihkan perhatian mereka dari kecanduan membaca melalui gadget. Sehingga kebermanfaatan pembelajaran online akan menciptakan jalinan cinta dan kasih sayang orang tua yang lebih erat. Hal ini bisa dilakukan orang tua dengan memulai menghadiahkan buku, kemudian duduk bersama di Pojok Buku Keluarga, dan membacakan bukunya untuk putra-putrinya.  Sehingga menciptakan motivasi membaca buku adalah bentuk apresiasi cinta orang tua kepada putra putrinya. (*/bas)

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, FBIK Unissula


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya