Oleh: Mega Mulianing Maharani, S.Pd., M.Pd
RADARSEMARANG.COM – Arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 pada Masa Pandemi Covid-19 berbunyi bahwa target capaian pembelajaran selama pandemi bukan lagi menitikberatkan pada ketercapaian kurikulum. Penanaman nilai-nilai Pancasila bagi siswa selama keberlangsungan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dari rumah justru lebih diutamakan. Hal itu dapat dimediasi melalui penanaman nilai-nilai karakter di rumah. Sebut saja kreativitas itu dengan istilah Cerdas Berkarakter.
Cerdas Berkarakter bukanlah sesuatu yang baru lagi di dunia pendidikan. Menurut Kebijakan Kemdikbud, Cerdas Berkarakter bukanlah mata pelajaran ataupun kurikulum baru. Gerakan yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo itu merupakan implementasi dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Tantangan hidup yang semakin kompleks di era pandemi ini memaksa sejumlah remaja usia sekolah menjadi remaja yang Cerdas Berkarakter. Menjadi kreatif dalam menggunakan gawai merupakan salah satu contoh perwujudannya. Rupanya kreativitas itu sangat menginspirasi remaja Indonesia untuk mengangkat berbagai hal yang ada di dekatnya menjadi tema cerita mereka.
Gaya bercerita mereka bukan lagi sebatas menulis story saja. Mereka kembangkan cerita itu dalam bentuk video yang kini menjadi sangat viral. Apa lagi kalau bukan nge-vlog. Vlogging sebetulnya sudah ada sebelum masa pandemi. Namun saat ini menjadi semakin viral. Dengan bertahan hidup mengikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan, mereka memanfaatkan waktu untuk membuat video dengan beragam gaya dan suasana. Mereka menjadi sangat eksis membuat content video. Tak mereka pedulikan tema yang perlu diusung. Yang mereka pikirkan hanya ingin populer di media sosial layaknya artis. Mereka hanya ingin tunjukkan kepiawaiannya pada khalayak umum tanpa mereka hiraukan berapa rupiah yang harus mereka kantongi. Tak butuh modal mahal untuk lakukan vlogging, cukup berbekal smartphone yang mereka miliki. Tak ada alat editing khusus yang harus disiapkan seperti Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Ulead Studio, Pinacle dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka mengandalkan hasil video murni. Meski tak menutup kemungkinan sebagian dari mereka menggunakan aplikasi editing tertentu untuk memanipulasi video
Di sisi lain, ada juga remaja vlogger yang bergelut pada ajang perlombaan vlog. Cukup dengan mengirimkan vlog, mereka melewati waktu menjadi terkenal mendadak. Kebahagiaan yang tak tertandingi oleh apapun ketika orang lain bisa menikmati hasil vlogging mereka. Kepuasan yang tak ternilai ketika mereka menjadi pemenang. Alangkah sederhananya cara berpikir, bersikap dan bertindak yang mereka pilih sebagai sosok penerus bangsa. Inilah investasi yang perlu diapresiasi. Mereka sudah membuktikan bahwa menggeluti vlog merupakan investasi Cerdas Berkarakter. Cerdas Berkarakter seperti apakah yang dapat ditebarkan melalui kegiatan vlogging?
Cerdas Berkarakter yang pertama adalah hemat. Tak ada pungutan biaya dan bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggeluti vlog. Cerdas Berkarakter yang kedua adalah berbagi. Menyebarkan hasil karya vlog mereka kepada sesama untuk dinikmati bukanlah sebuah kesombongan semata. Cerdas Berkarakter yang ketiga adalah kreatif. Dengan mudahnya mereka mengesampingkan kepenatan dalam suasana yang meresahkan untuk berkarya. Cerdas berkarakter yang keempat adalah kritis. Segala hal yang mereka temui bisa jadi tema vlog. Cerdas Berkarakter yang kelima adalah sukarela. Tak ada profit yang mereka harapkan karena berapa ribu yang harus mereka terima tak mereka hiraukan. Cerdas Berkarakter yang keenam adalah berpikir positif. Ketika banyak orang berpikir bahwa pandemi menyebabkan kepedihan, mereka justru tuangkan emosi positifnya untuk menikmati hidup.
Vlogging menjadi inspirasi bagi siapapun untuk menjadi Cerdas Berkarakter selama pandemi ini. Menggelutinya bukan pilihan yang salah. Berkutat dengan gawai sepanjang waktu bukan berarti tak mampu kembangkan pola pikir, sikap dan perbuatan. Masihkah ada keraguan untuk menjadi Cerdas Berkarakter selama pandemi? (*/bas)
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FBIK UNISSULA
Mahasiswa Program Doktor UNNES