RADARSEMARANG.COM, AKTIVITAS bidang kehumasan merupakan aktivitas komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik, yang memiliki tujuan untuk saling menumbuhkan pengertian, percaya dan saling membantu atau kerjasama. Hal itu harus diaplikasikan melalui penerapan strategi atau formula yang inovatif untuk mencapai tujuan lembaga.
Aktivitas manajerial kehumasan dibangun dengan menumbuhkan kepercayaan publik dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat. Bidang kehumasan harus mengetahui lebih dahulu siapa yang akan diberi pesan. Sebab, tanpa mengetahui keadaan publik, komunikasi yang dilakukan bidang kehumasan tidak mengenai sasaran. Penelitian dapat menggunakan cara survei, studi kasus, dan lainnya. Karena itu perlu penelitian. Setelah mendapatkan fakta-fakta atau data-data dari hasil penelitian, tahap berikutnya yaitu membuat perancangan yang tepat, sehingga mencapai sasaran yaitu merebut public opinion.
Setelah rencana cukup matang dan disetujui oleh pihak yang berwenang, maka rencana tersebut dapat direalisasikan. Tahap ini untuk mencocokan realisasi program atau rencana yang telah dilaksanakan. Strategi tersebut uga harus memperhatikan UU RI 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Aktivitas manajerial humas dengan memegang kuat prinsip menjaga hubungan baik lembaga dengan publiknya. Prinsip ini dengan tell the truth, memberitakan kebenaran. Humas diharapkan membiarkan publik tahu apa yang terjadi dan menyediakan gambar yang akurat dari karakter ideal dan praktik lembaga. Memberikan visual yang nyata, dan menyediakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh publik. Dengan demikian, publik dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi tanpa ada yang ditutupi. Kebutuhan informasi publik akan dapat terpenuhi dan hubungan antara lembaga dengan publiknya dapat tetap terjaga dengan baik. Bidang kehumasan juga harus dapat prove it with action yaitu membuktikan dengan tindakan. Setiap perilaku, kinerja maupun kegiatan lembaga, selalu menjadi sorotan publik. Perilaku lembaga, merupakan sumber informasi bagi publik dalam menilai kinerja lembaga. Perilaku tersebut dapat dinilai dari arus informasi, cara kerja anggota lembaga, dan segala kejadian maupun peristiwa yang terjadi dalam lembaga.
Dalam aktivitas manajerial, bidang kehumasan diharapkan dapat listen to the customer, mendengarkan suara masyarakat. Demi eksistensi lembaga maka sangat dibutuhkan humas yang mengerti akan kebutuhan dan keinginan publik. Tidak kalah pentingnya, bidang kehumasan diharapkan mampu dalam manage for tomorrow, yang berarti menyiapkan diri untuk esok. Humas dapat mengantisipasi reaksi yang diberikan oleh publik dan menghilangkan hal-hal yang dapat menjadi hambatan, tantangan, kendala, dan yang dapat menimbulkan kesulitan. Sangat penting bagi sebuah lembaga dalam menyusun setiap kegiatan, dan merencanakan program maupun aktivitas sehari-hari dengan baik. Merencanakan kegiatan jangka panjang dapat bermanfaat dalam menghindarkan masalah, meminimalis kesalahan, maupun kekacauan yang bisa saja terjadi di masa mendatang.
Aktivitas manajerial humas dapat conduct public relations as if the whole company depends on it, melakukan tindakan seakan seluruh lembaga bergantung. Dalam aktivitas manajerial maka bidang kehumasan harus mengingat juga bahwa program lembaga tidak dapat dilaksanakan tanpa memikirkan dampaknya secara luas terhadap publik. Humas harus mampu dalam merancang kebijakan yang dapat menangani berbagai aktivitas komunikasi lembaga dengan cakupan yang luas. Salah satu bentuk perjuangan adalah dengan bekerja keras dan juga bekerja cerdas.
Humas diharapkan dalam aktivitas manajerialnya untuk mampu remain calm, patient and good humored, bersikap secara konsisten, tenang dan perhatian saat menyampaikan informasi, atau melakukan kontak dengan publik. Apabila terjadi krisis, tetap tenang dan ingat bahwa mengomunikasikan masalah dengan kepala dingin adalah jalan yang terbaik sehingga aktivitas manajerial humas dalam mewujudkan keterbukaan informasi dapat terlaksana dengan baik. (*/ida)
Humas Kementerian Agama Salatiga