26 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Tingkat Keefektifan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan sitematis yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, pendidikan juga merupakan bekal untuk mengejar semua yang di targetkan oleh seseorang dalam kehidupannya. Tidak dapat dipungkiri pendidikan saat ini memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan, dengan pendidikan seseorang bisa dengan mudah melakukan mobilitas sosial ke arah yang lebih baik lagi. Terlebih lagi saat ini pemerintah telah manaikan program wajib belajar 12 tahun dari yang sebelumnya hanya 9 tahun. Pemerintah juga memberikan banyak sekali bantuan beasiswa kepada putra putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan sampai tingkat sarjana, tidak tanggung-tanggung, pemerintah mengalokasikan 20 persen dana dari APBN ke sektor pendidikan, hal ini tentununya bentuk keseriusan pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Namun pada akhir tahun 2019 dunia di gegerkan dengan merebaknya suatu virus yang baru saja ditemukan di kota Wuhan, China yang dengan sangat cepat menyebar dan menewaskan ribuan nyawa disana. Berita ini tentunya mendapat sorotan dunia karena virus ini begitu masif dan sangat mematikan. Tidak lama berselang pada awal tahun tepatnya bulan Maret 2020 Indonesia digemparkan dengan ditemukan warga negara Indonesia yang terjangkit virus ini, dalam beberapa hari virus ini mampu menyebar dan sangat masif sehingga menimbulkan keresahan pada masyarakat Indonesia. Baru beberapa hari berada di Indonesia, virus ini mampu menyebar luas dikalangan masyarakat dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Indonesia. Dengan adanya korban jiwa yang semakin hari semakin bertambah, pemerintah mengambil tindakan tegas dengan diberlakukannya pembatasan sosial dan mengeluarkan peraturan untuk tetap berdiam diri dirumah dan bekerja dari rumah.

Peraturan pemerintah tentang pembataan sosial di masyarakat tentunya mendapat banyak sekali respon dari masyarakat Indonesia. Dengan keadaan Indonesia yang belum membaik dan terus diberlakukannya pembatasan sosial maka hal tersebut juga mempengaruhi banyak sektor. Sektor yang paling terpengaruh adalah sektor ekonomi. Daya beli mayarakat mulai menurun, kegiatan perekonomianpun semakin memburuk dengan diadakannya pembatasan sosial secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Selain dari sektor ekonomi, sektor pendidikan juga terkena imbas yang cukup memerlukan perhatian, semenjak diadakannya pembatasan sosial, sekolah-sekolah ditutup dan siswa melakukan pembelajaran dari rumah. Hal ini tentunya cukup membuat guru harus memutar balik strategi dan merencanakan metode pembelajaran ulang yang dinilai bisa lebih efektif dan efisien, terlebih lagi dengan situasi mendadak dan diluar perkiraan banyak sekali guru-guru yang merasa kesulitan menerapkan metode pembelajaran baru secara daring.

Selain guru yang harus memutar balik strategi, di sisi lain siswa juga harus membiasakan diri dengan metode pembelajaran yang baru. Siswa juga harus terbiasa mendapatkan pembelajaran secara daring yang biasanya mendapatkan pembelajaran secara tatap muka. Dengan perubahan seperti ini, secara tidak langsung siswa juga mendapatkan amanah tanggung jawab belajar mandiri lebih banyak dari biasanya dan harus memaksakan diri untuk bisa terus displin dalam belajar.

Selama pembelajaran daring dilakukan, guru dituntut untuk terus kreatif dan harus mampu membangkitkan semangat siswa dalam belajar, tidak dapat dipungkiri dengan metode daring seperti ini, semangat siswa akan cenderung menurun karena tidak bertemu secara langsung dengan guru dan teman temannya, inilah tantangan guru untuk dapat menumbuhkan kembali semangat belajar siswa meskipun di tengah keadaan seperti ini.

Dalam proses pembelajaran secara daring yang tentunya sangat tergantung pada jaringan atau koneksi server, tentunya akan ada banyak sekali kendala, seperti sinyal yang hilang, jaringan tidak stabil, kuota internet yang terbatas dan lain sebagainya. koneksi yang baik ini juga tidak hanya diperlukan oleh satu pihak, tetapi antara murid dan guru keduanya harus memiliki konektivitas yang baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Tantangan lain yang harus dihadapi guru adalah mengkondisikan siswa dan mengkoordinir siswa agar tertib dalam masuk kelas dan mengikuti pembelajaran dengan baik serta mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah diberikan, membuat tugas secara online dan membuat format ujian secara online juga. Hal ini tentunya memakasa kembali guru untuk melek teknologi dan meningkatkan skill guru dalam bidang teknologi.

Dengan berubahnya strategi pembelajaran yang mendadak dan belum diimbangi dengan kemampuan adaptasi guru maupun siswa dalam pembelajaran baru secara daring ini tentunya mempengaruhi tingkat keefektifan pembelajaran, baik dari guru maupun siswa masih memerlukan waktu untuk adaptasi dan dukungan lebih dari pihak-pihak terkait agar pembelajaran bisa semakin efektif di tengah kondisi saat ini dan tentunya kita juga berharap agar kondisi seperti ini bisa segera berakhir dan bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara normal kembali. (*/bas)

Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Semarang 2019


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya