RADARSEMARANG.COM, Ku & Soulier (2009); Gaith (2010) mengartikan generasi digital natives dengan karakteristik sebagai berikut: menikmati aktivitas dalam lingkungan yang serba online, misalnya lebih sering menciptakan hubungan pertemanan secara online; sesegera mungkin mendapatkan informasi, berkolaborasi secara berjejaring, mencari informasi secara acak. Karena itu, lebih menyukai informasi berbasis hypertext. Cara mendapat informasi, jika memungkinkan informasi diperoleh secara instan. Dalam melakukan aktivitas, cenderung bekerja dengan multitasking atau secara pararel dalam kurun waktu bersamaan; lebih suka memproses informasi visual secara dinamis, menikmati informasi. Kecenderungan generasi digital natives yang serba cepat dan instan menjadikan mereka lebih memilih melakukan browsing informasi, tanpa mau berlama-lama membaca informasi dengan lengkap (Law, 2009).
Menurut Wikipedia, perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital yang dapat diakses dengan komputer melalui internet. Perpustakaan digital merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, khususnya siswa SMK Negeri 11 Semarang, karena pengguna internet di sekolah sangat besar.
Adapun beberapa keuntungan perpustakaan digital dari pada konvensional perpustakaan adalah efisiensi waktu, lebih mudah diakses oleh banyak orang dimanapun dan kapanpun, lebih murah, tidak memerlukan tempat yang lebih luas dan biaya perawatan buku, koleksi dapat berupa multimedia, multiple akses, dapat menjangkau banyak orang, menyediakan sumber buku yang lebih beragam. Tapi perpustakaan digital juga mempunyai kendala diantaranya: kurangnya teknologi, kecepatan akses internet, hanya dapat dijangkau secara online. Maka dari itu, sekolah selalu mengupayakan akset internet untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, bukan hanya sekolah yang harus menyediakan sarana prasarana untuk perpustakaan digital tapi juga seluruh warga sekolah.
Salah satu upaya sekolah untuk menumbuhkan minat baca warga sekolah dengan menciptakan perpustakaaan digital dengan nama DESTHA LIBRARY yang mudah diakses di manapun berada, dengan leluasa memilih referensi/ koleksi baca sesuai dengan minat anggota perpustakaan digital. Cara pendaftaran anggota juga mudah, warga sekolah langsung bisa mendaftar di aplikasi tanpa harus datang di perpustakaan. Selain itu, memudahkan penulis selaku pustakawan untuk mengetahui dan mencetak jumlah statistik pengunjung, pembaca, dan peminjam harian maupun bulanan.
Diharapkan melalui perpustakaan digital dapat membuat gairah warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa siswi SMKN 11 Semarang) untuk lebih menyukai budaya membaca dan dapat menanamkan membaca sebagai sebuah kebiasaan di era digitalisasi saat ini. (gml1/aro)
Pustakawan SMK Negeri 11 Semarang