RADARSEMARANG.COM, PERANAN humas secara umum, sebagai communicator atau penghubung antarorganisasi atau lembaga yang diwakili dengan publik. Humas dalam membina hubungan berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Peranan back up management yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau lembaga dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Tujuan sentral humas yang hendak dicapai merupakan tujuan organisasi atau lembaga. Sebab humas dibentuk atau digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan organisasi.
Organisasi merupakan raga dan manajemen sebagai jiwa yang tidak mungkin dapat terpisahkan. Karena satu sama lain mempunyai keterikatan. Humas harus jeli dan secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan peranannya sebagai back up management guna meningkatkan citra organisasi atau lembaga, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, dimana pembentukan, pemeliharaan dan peningkatan citra menjadi sangat krusial atau signifikan.
Strategi kehumasan dalam peranan back up management mempunyai berbagai fungsi. Strategy as a plan merupakan rencana yang menjadi pedoman bagi organisasi atau lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Strategy as a pattern merupakan pola tindakan konsisten yang dijalankan organisasi dalam waktu jangka panjang. Strategy as a position merupakan cara organisasi atau lembaga dalam menempatkan sesuatu pada tempat yang tepat. Strategy as a perspective merupakan cara pandang organisasi atau lembaga dalam menjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan visi dan buudaya organisasi. Dan yang terakhir, strategy as a play merupakan cara yang spesifik yang dilakukan organisasi atau lembaga dengan tujuan untuk berkompetisi.
Strategi humas dalam peranan back up management dengan menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif antara organisasi atau lembaga dengan publiknya untuk tujuan bersama.
Strategi yang pertama adalah strategi operasional, melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita, surat pembaca yang dimuat di berbagai media masa dan opini publik yang tersuarakan dalam berbagai media sosial. Pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bukan hanya sekedar mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut.
Strategi yang kedua yakni pendekatan persuasif dan edukatif. Peranan humas dalam menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan menggunakan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya.
Strategi ketiga adalah pendekatan tanggung jawab sosial humas. Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
Strategi keempat yaitu pendekatan kerjasama. Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi atau lembaga dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilkannya agar diterima atau mendapat dukungan dari masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak.
Strategi terakhir adalah pendekatan koordinatif dan integratif. Untuk memperluas peranan humas di masyarakat, maka peranan humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan Hamkamnas.
Humas secara integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga, dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, mengidentifikasi unit-unit sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasaranya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi kehumasan, mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi kehumasan, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengomunikasikan, dan penilaian serta evaluasi hasil kerja. (*/ida)
Humas Kementerian Agama Salatiga