RADARSEMARANG.COM, Magelang – Tidak hanya mendidik tentang ilmu pengetahuan, guru juga harus bisa menjadi pelopor membaca dan menulis bagi siswanya. Untuk itu, RADARSEMARANG.COM bekerja sama dengan PGRI Kabupaten Magelang berupaya meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan menulis artikel populer kemarin (25/9/2021) melalui Zoom Meet.
Penambahan ilmu terutama dalam meningkatkan kompetensi menulis sangatlah tepat. Apalagi dengan kondisi yang saat ini minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia semakin turun. Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi mengatakan persoalan bangsa saat ini yang mungkin akan berdampak di masa yang akan datang adalah rendahnya minat baca.
Tidak hanya di kalangan anak-anak, saat ini minat baca orang dewasa bahkan di kalangan pendidikan juga mengalami penurunan. Persoalan ini akan berkaitan dengan menulis. “Kalau yang membaca sudah sedikit, yang menulis apalagi. Kalau yang menulis ini tidak ada, atau tulisannya sulit untuk dibaca maka tidak akan ada yang membaca. Terus perkembangan negeri ini bagaimana?” kata Baehaqi.
Baehaqi menjelaskan menulis itu sebenarnya sederhana. Dari bahan, konsep, teori, dan bahasa yang digunakan ini sederhana. Namun, tetap menggunakan struktur dan aturan menulis yang baik. Kunci dalam menulis itu harus sering berlatih dan tidak usah dibuat ribet. “Menulis itu pikirannya harus jernih, riang, tenang, dan gembira sehingga jalan pikirannya itu akan mengalir,” jelasnya. Ia memberikan quote, lebih baik mencoba tapi gagal dari pada gagal mencoba.
Pelatihan menulis ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Baik dari guru TK, SD, SMP, MTs, dan SMA. Kegiatan ini merupakan pelatihan ke-128 yang digelar RADARSEMARANG.COM. “Ini luar biasa. Antusiasme guru untuk mengikuti sangat tinggi,” imbuhnya.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber. Yakni Mustakim, tim Teknis PAK Kabupaten Magelang, dan Arif Riyanto, pemimpin redaksi RADARSEMARANG.COM.
Wakil Ketua PGRI Kabupaten Magelang Slamet Nuryadi yang mewakili Ketua PGRI Susno mengatakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka Kreditnya, membuat semangat baru bagi guru, terutama dalam mengembangkan keprofesiannya.
Ia menjelaskan meskipun di awal banyak guru yang mengeluh adanya peraturan ini. Karena mengubah kebiasaan yang sudah ada. Terutama berkaitan dengan kenaikan pangkat guru. Namun berjalannya waktu banyak guru yang sudah paham dan menerima peraturan ini.
“Apalagi dengan sistem angka kredit ini guru tidak perlu menunggu empat tahun untuk naik pangkat. Kenaikan pangkat bisa dilakukan dua sampai tiga tahun sekali. Tergantung ketercapaian angka kredit dan syarat lainnya. Salah satunya senantiasa mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutan di pelatihan pertama melalui zoom meeting tersebut.
Slamet menambahkan dalam memfasilitasi hal ini, PGRI Kabupaten Magelang berupaya untuk mengembangkan profesi guru dengan kegiatan atau pelatihan. Seperti melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya kerja sama dengan harian RADARSEMARANG.COM. Bentuk kerja sama yang dilakukan salah satunya dalam kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah populer. (rfk/lis)