RADARSEMARANG.COM, Semarang – Berawal dari hobi bercocok tanam, warga Kelurahan Kranggan RW 02 akhirnya membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka mengelola lahan kosong di kampung sebagai warung hidup
“Dalam Lomba Kampung Hebat 2023, RW 02 Kelurahan Kranggan mengikuti kategori Kampung Urban Farming,” kata Lurah Kranggan Lusina Chandra.
Ditambahkan Penanggungjawab Kampung Urban Farming RW 02 Kelurahan Kranggan Heru Mulyanto, salah satu hobi warga RW 02 Kelurahan Kranggan melaksanakan senam pagi bersama dan bercocok tanam.
Di kampung ini ada lahan kosong yang bisa digunakan warga untuk aktivitas bersama, termasuk senam. Dan di dekat lapangan tersebut, ada lahan yang bisa digunakan untuk kegiatan urban farming. “Warga Jalan Wotgandul Stall memiliki lahan seluas sekitar 40 meter persegi untuk tanaman obat keluarga dan warung hidup,” katanya.
Dengan kegiatan yang semakin banyak, maka sekarang sudah terbentuk Kelompok Wanita Tani (KWT). Penataan lingkungan digerakkan bersama antara RT dan warga.
Berada di wilayah perkotaan dengan penduduk yang cukup padat, urban farming menjadi strategi tepat untuk membantu rumah tangga dengan ekonomi lemah dalam memperbaiki keamanan pangan serta konsumsi yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
Produk urban farming dinilai lebih segar dan bergizi, dengan harga yang kompetitif, karena tidak melalui proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian yang memakan waktu berhari-hari. (ton)