RADARSEMARANG.COM, Semarang – Keseharian warga Kelurahan Randusari RW 03 tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Pasar Kembang Kalisari. Pasar kembang merupakan pusat bisnis karangan bunga, baik bunga asli maupun bunga kertas. Warga di Kampung Kreatif dan Inovatif ini menangkap peluang ekonomi dengan membuat kerajinan bunga kertas.
Lurah Randusari Fanni Kurniawan mengatakan, Pasar kembang Kota Semarang melayani konsumen dari dalam kota Semarang maupun luar kota meliputi wilayah Jawa Tengah. Melihat konsumen yang begitu besar, menuntut ketersediaan bahan terutama bunga kertas harus selalu siap. Sebab, karangan bunga tidak selalu menggunakan bunga asli semua. “Apabila menggunakan bunga asli semua harga akan sangat mahal. Di sinilah peran bunga kertas untuk menggantikan bunga asli,” katanya.
Di sinilah peluang bisnis muncul bagi warga RW 03 Randusari terutama bagi ibu-ibu. Mereka membuat bunga kertas di waktu luang setelah mengerjakan sebagai ibu rumah tangga. “Namun apabila permintaan banyak, pekerjaan rumah akan ditinggal lebih dulu, mengingat membuat bunga kertas sangat membantu terhadap ekonominya.”
Penanggungjawab Kampung Kreatif dan Inovatif RW 03 Amanah menambahkan, pembuatan bunga kertas dilakukan secara otodidak. Alatnya pun dibuat sendiri. Semua dilakukan secara manual, bahan dari kertas bekas. Pemasarannya pun hanya ke pasar kembang. “Apabila pasar kembang sepi maka barang menumpuk di rumah,” kata Amanah.
Bentuk dan warna bunga kertas buatan warga memang masih sangat sederhana, cenderung monoton. Ini membuat harganya juga relatif murah. Persoalan yang dihadapi perajin kembang kertas adalah modal, pemasaran barang, model barang dan kualitas barang. “Apabila perajin kembang kertas maju, maka Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata pun akan ikut maju,” harapnya. (ton)