RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warga Kelurahan Purwoyoso RW 10, Kecamatan Ngaliyan memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga lingkungan. Dalam Lomba Kampung Hebat 2023, wilayah ini terdaftar sebagai Kampung Pro Lingkungan.
Ketua RW 10 Kelurahan Purwoyoso Sutrisno Anggoro menjelaskan, warga sudah terbiasa mengelola sisa barang tak berguna. Mereka sering menyebutnya sebagai upaya memuliakan “sampah”. Salah satunya dengan metode 3R (reduce, reuse dan recycle). “Atau di Jateng kondang dengan sebutan telung Ng, ngelongi, nganggo, ngolah,” katanya.
Warga diajak untuk memilah sampah rumah tangga. Memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Untuk sampah-sampah anorganik yang masih bisa dimanfaatkan, sebagian dikelola oleh masing-masing RT, sebagian yang lain disetor ke RW melalui Bank Sampah Purwokeling.
Lingkungan di Kelurahan Purwoyoso RW 10 tergolong bersih dan sehat. Salah satunya ditandai dengan sistem drainase yang baik. Sebagian di antara aliran air got bahkan ada lubang resapan biopori sehingga air yang mengalir bisa terserap ke dalam tanah. Beberapa sumur resapan juga telah dibuat. Seperti di Balai RW, Masjid Al Ikhlas, jalan turunan RT 06, 08 dan beberapa rumah warga.
Warga RW 10 Eko Gustini Wardani Pramukawati menjelaskan, warga rutin menggelar kerja bakti. Termasuk membuat lubang biopori. Apalagi setiap PKK RT mendapatkan bantuan alat lubang resapan biopori dari DLH Kota Semarang.
Masing-masing RT bahkan dasawisma di RW 10 memiliki taman. Semuanya terawat. Ada aturan lokal bahwa setiap rumah minimal memiliki tanaman buah, meski dalam bentuk tanaman dalam pot (tabulampot). (ton)
